Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Bareng KLHK Dan PUPR

Sinar Mas Bangun Pusat Persemaian Sriwijaya Kemampo Di Sumsel

Selasa, 6 September 2022 19:41 WIB
Foto: Humas KLHK.
Foto: Humas KLHK.

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Sinar Mas, menandatangani nota kesepahaman pembangunan Pusat Persemaian Sriwijaya Kemampo, Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan berkapasitas 10 juta bibit per tahun.

Penandatanganan dilakukan oleh Sekretaris Jenderal KLHK, Bambang Hendroyono dengan Managing Director APP Sinar Mas, Suhendra Wiriadinata, dan disaksikan Menteri LHK Siti Nurbaya, di Jakarta.

Dalam sambutannya, Siti mengatakan, Indonesia’s FoLU Net Sink 2030 diharapkan tidak hanya dapat mencapai target dalam penurunan emisi GRK.

Namun juga sekaligus dijadikan momentum untuk mempercepat proses peningkatan kualitas dan penguatan tata kelola lingkungan hidup dan kehutanan di Indonesia.

Siti membeberkan konteks dukungan dan aksi nyata terhadap upaya percepatan proses peningkatan tutupan hutan dan lahan dalam kerangka peningkatan kualitas lingkungan dan penguatan tata kelola lingkungan hidup dan kehutanan.

Baca juga : KLHK-PUPR-Sinar Mas Bangun Pusat Persemaian Sriwijaya Kemampo

Salah satu kunci pertama dan memegang peranan penting, yaitu penyediaan bibit berkualitas untuk kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan yang lebih masif dan terstruktur.

Salah satu lokasi atau provinsi yang menjadi prioritas dibangunnya persemaian saat ini adalah provinsi Sumatera Selatan, yang memiliki luas lahan kritis seluas 709.884 Ha, dengan komposisi lahan kritis berada didalam kawasan hutan seluas 347.034 Ha dan di luar kawasan hutan 362.851 Ha.

"Luasnya sasaran hutan dan lahan yang perlu dipulihkan ini, menjadi salah satu pertimbangan dari dibangunnya persemaian skala besar di provinsi Sumatera Selatan," ungkap Siti.

Program yang digagas oleh Presiden Jokowi ini, rencananya bakal membangun sebanyak 30 unit pusat persemaian serupa di seluruh Indonesia.

Pembangunan persemaian dengan skala besar pada setiap provinsi diarahkan untuk mendukung pemulihan ekosistem melalui rehabilitasi hutan dan lahan termasuk reklamasi areal/lahan bekas tambang.

Baca juga : Bangun Pusat Persemaian, Menteri Siti Dipuji DPR

Selain itu, juga berkaitan sangat erat dengan langkah-langkah Indonesia dalam merespon kondisi global. Pada konteks ini, Indonesia telah menegaskan agenda Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 sebagai aksi mitigasi yang menunjukkan aksi iklim dalam pelaksanaan target kinerja melalui pendekatan yang lebih terstruktur dan sistematis.

Managing Director APP Sinar Mas, Suhendra Wiriadinata menyatakan, bibit yang baik dan berkualitas adalah kunci dari keberhasilan penanaman sebuah pohon.

"Hingga saat ini, kami telah mempelajari dan berpengalaman dalam mengembangkan maupun mengelola Pusat Nursery," bebernya.

Dengan pengalaman tersebut, dia berharap APP Sinar Mas dapat memberikan nilai tambah dalam upaya itu, untuk mempercepat pencapaian target Pemerintah Indonesia dalam menghasilkan bibit tanaman hutan dataran rendah dan dataran tinggi.

Juga, tanaman estetika serta jenis tanaman multipurpose tree species (MPTS) yang berupa tanaman buah-buahan.

Baca juga : Menteri PUPR Hadiahi Kota Tangerang Program Perbaikan 1.000 Rutilahu

"Guna memenuhi alokasi pendistribusian yang tepat sasaran, dalam rangka memenuhi harapan Pemerintah dan kita semua," bebernya.

Untuk pembangunan Pusat Persemaian Sriwijaya Kemampo di Sumatera-Selatan ini, KLHK telah menyiapkan lahan seluas kurang lebih 6 ha di Kawasan Kemampo, Kab. Banyuasin, Sumatera Selatan.

Bibit yang akan diproduksi meliputi jenis tanaman endemik (Kasturi, Kapul, Ramania, Meranti, Ulin, Gaharu, dll), tanaman estetika (Ketapang Kencana, Pucuk Merah, Tabebuya, Tanjung dll), dan tanaman penghasil Hasil Hutan Bukan Kayu/HHBK (Duku, Durian, Petai, Jengkol, Alpukat, Sawo, Kemiri, Sirsak dll).
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.