Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

PILM Kota Denpasar

Kemampuan Literasi Tingkatkan Kreativitas Masyarakat

Selasa, 18 Oktober 2022 14:05 WIB
Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif (kedua kanan) dalam acara Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat (PILM) dan Pengukuhan Bunda Literasi Kota Denpasar, Selasa (18/10). (Foto: Dok. Perpusnas)
Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif (kedua kanan) dalam acara Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat (PILM) dan Pengukuhan Bunda Literasi Kota Denpasar, Selasa (18/10). (Foto: Dok. Perpusnas)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pandemi Covid-19 yang melanda dunia telah meluluhlantakkan banyak sektor, tidak terkecuali sektor pariwisata. Di Bali, sektor ini adalah motor penggerak keekonomian masyarakat berjalan. Seiring melandainya kasus Covid-19, kini Bali pun mulai bergeliat. Bermodal spirit puputan I Gusti Made Agung, Bali kembali menatap optimisme pascabadai pandemi.

“Fisik boleh mati, tapi semangat perjuangan tidak boleh padam. Artinya, di tengah kondisi apapun, Pemerintah berkewajiban untuk tetap memikirkan kemakmuran masyarakatnya,” terang Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara, mengawali acara Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat (PILM) dan Pengukuhan Bunda Literasi Kota Denpasar, Selasa (18/10).

Sektor pariwisata yang drop, diakui Jaya Negara, mengganggu stabilitas keuangan Pemkot Denpasar. Namun, spirit tidak boleh menyerah menghadapi kondisi mendorong antusiasme masyarakat Bali, khususnya Denpasar, bersedia melakukan percepatan vaksinasi dan saat ini sudah melampaui target.

“Bahkan, kami pun tetap menghelat Denpasar Festival meski kondisi belum sepenuhnya pulih untuk memantik angka kunjungan pariwisata. Denpasar Festival merupakan event kesenian dan kreativitas berbasis seni budaya. Kita berupaya menghidupkan harapan di tengah pandemi Covid,” tambahnya.

Baca juga : Mendes Halim: Transmigrasi Bisa Tingkatkan Harkat Dan Martabat Kehidupan Masyarakat

Kreativitas memang diperlukan sebagai syarat kompetitif di era persaingan global. Menurut Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Muhammad Syarif Bando, jiwa kreativitas seseorang bisa tumbuh dari kebiasaan membaca. Tidak hanya kreativitas saja yang diperoleh, namun juga kemampuan berliterasi yang tumbuh seiring waktu dari kebiasaan tersebut.

“Literasi bukan sekadar kemampuan baca tulis, melainkan kemampuan seseorang terhadap suatu objek ilmu pengetahuan tertentu yang dapat diimplementasikan dengan inovasi dan kreativitas tinggi untuk berkompetisi di era global,” jelas Syarif Bando.

Terpilihnya Bali sebagai tuan rumah G20 harus dijadikan momentum kebangkitan masyarakat Pulau Dewata sekaligus pembuktian diri bahwa ekonomi bisa pulih lebih cepat karena mentalitas berdikari lewat UMKM. 

Pemerintah tidak main-main menggerakkan sektor ini sebagai tulang punggung ekonomi. Ratusan miliar digelontorkan dari APBN, APBD, dan BUMN untuk memastikan sektor ini kembali bergerak dan tumbuh.

Baca juga : Jaringan Pegiat Digital Ingatkan Rekam Jejak Digital Bisa Bawa Petaka

UMKM tidak memerlukan syarat khusus pendidikan formal. Bahkan, banyak pelaku usaha besar lahir dari sini. Keterampilan berinovasi dan keberanian menjadi modal penting berwirausaha UMKM.

Keberadaan perpustakaan di pada sektor UMKM sangat berperan membantu kreativitas masyarakat. Di perpustakaan, masyarakat diberikan akses pengetahuan seluas-luasnya, ruang berlatih untuk mengembangkan keahlian (soft skill) dan berbagi pengalaman.

“Perpustakaan berbasis inklusi sosial merupakan perpustakaan yang fasilitasi masyarakat dalam mengembangkan potensinya dengan melihat keragaman budaya, kemauan untuk menerima perubahan, serta menawarkan kesempatan berusaha,” jelas Deputi Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Perpusnas Deni Kurniadi, pada sesi talk show.

Dosen Institut Seni Indonesia (ISI) yang sekaligus budayawan Bali I Wayan Dibia menambahkan, literasi memang tidak sekadar baca tulis, tapi tanpa keduanya digitalisasi tidak mungkin dilakukan. Peningkatan kemampuan baca tulis diperlukan agar masyarakat tidak kesulitan mengarungi era digital yang semakin cepat. Tidak mudah termakan hoaks.

Baca juga : Bamsoet Ajak Pemuda Pancasila Tingkatkan Soliditas Hadapi Ancaman Bangsa

Idealnya, masyarakat terutama kalangan generasi muda sudah memiliki kemampuan baca-tulis yang gunakan logika, akal sehat, sikap kritis, dan olah rasa. “Kelemahan literasi bisa berdampak serius terhadap kecintaan masyarakat terutama tradisi budaya Bali,” pungkas Wayan.

Sebelumnya, pada kesempatan yang sama, Wali Kota Denpasar disaksikan Kepala Perpusnas mengukuhkan Bunda Literasi Kota Denpasar Ni Agung Made Antari Agustini periode 2022-2024, serta secara bersama-sama keduanya juga meluncurkan aplikasi layanan perpustakaan digital Kota Denpasar Pustaka Jaya Jnana Yasa. Aplikasi tersebut berisikan ratusan buku digital (e-book) dan ribuan koleksi buku nondigital melalui fitur e-katalog.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.