Dark/Light Mode

Pasca Pertemuan Airlangga-Puan

KIB Bisa Makin Tambun

Selasa, 11 Oktober 2022 08:00 WIB
Peneliti senior Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Adjie Alafaraby (kanan) dan Fitri Hari menyampaikan hasil temuan dan analisis survei LSI Denny JA terkait pasangan capres-cawapres paling populerdan prospeknya, di Jakarta, Senin (10/10/2022). (Foto: AMA/RM)
Peneliti senior Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Adjie Alafaraby (kanan) dan Fitri Hari menyampaikan hasil temuan dan analisis survei LSI Denny JA terkait pasangan capres-cawapres paling populerdan prospeknya, di Jakarta, Senin (10/10/2022). (Foto: AMA/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto bertemu Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPP PDIP), Puan Maharani di Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (8/10). Mungkinkah dua partai raksasa itu berkoalisi?

Peneliti Senior Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Adjie Alfaraby menilai, pertemuan dua tokoh utama partai besar ini menandakan akan ada kerja sama serius. Apalagi simbolnya jelas sekali, lewat berbagai pertanda.

Baca juga : Suara Miring Ke Anies Bising Di Jagat Maya

“Mereka secara psikologis tak ada sekat penghambat. Di pemerintahan, Golkar dan PDI Perjuangan juga tak ada dina­mika. Simbolnya, Airlangga memberi mobil kuning kepada Puan, Puan membalas Indonesia semakin menguning. Saya kira ini akan mengubah dinamika koalisi,” kata Adjie kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Adjie memprediksi, jika dua partai besar ini bekerja sama, bisa menjadi Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bubar. Karena, Banteng dan Beringin sudah lebih dari cukup untuk mengusung capres-cawapres.

Baca juga : Pengamat: Koalisi Puan-Airlangga Tinggal Nunggu Waktu

Namun, tak menutup kemung­kinan juga KIB bertambah kuat dengan bergabungnya PDIP. “Apalagi tak ada indikasi ter­jadi dinamika di internal KIB,” sebutnya.

Yang jadi persoalannya, siapa capres dan cawapres yang akan diusung. Di KIB khususnya, Golkar sebagai partai terbesar di koalisi ini, sudah ada Airlangga sebagai capres. Sementara di PDIP, ada Puan Maharani dan Ganjar Pranowo.

Baca juga : Puan: Indonesia Akan Semakin Menguning & Memerah...

Sementara itu, tak berapa lama ada pertemuan antara Megawati dan Presiden Jokowi. Adjie meli­hatnya sebagai rangkaian menu­ju kerja sama KIB dan PDIP. Mengingat, sudah jadi rumor poli­tik bersama bahwa ada indikasi Jokowi memakai KIB sebagai kendaraan politik jagoannya. Dalam hal ini Ganjar Pranowo.

“Pak Jokowi masih butuh PDIP. Ini bukan pertemuan biasa. Barangkali ini menjadi rangkaian silaturahmi awal menemukan titik tengah siapa yang akan jadi capres-cawapres koalisi besar ini,” tuturnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.