Dark/Light Mode

Genderang Rapa'i Ditabuh, BNPP Luncurkan 3 Prangko Seri PLBN Di Aceh

Kamis, 22 Desember 2022 20:41 WIB
Kiri ke kanan: Paduka Yang Mulia Wali Nanggroe Aceh, Tengku Malik Mahmud Al Haytar, Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki, Menko Polhukam Mahfud MD, Mendagri Tito Karnavian, Ketua Komisi II DPR Ahmad Doli Kurnia, Direktur Utama PT Pos Indonesia Faizal Rochmad Djoemadi, saat peluncuran Prangko Seri PLBN, di Aceh, Kamis (22/12). (Foto: Ist)
Kiri ke kanan: Paduka Yang Mulia Wali Nanggroe Aceh, Tengku Malik Mahmud Al Haytar, Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki, Menko Polhukam Mahfud MD, Mendagri Tito Karnavian, Ketua Komisi II DPR Ahmad Doli Kurnia, Direktur Utama PT Pos Indonesia Faizal Rochmad Djoemadi, saat peluncuran Prangko Seri PLBN, di Aceh, Kamis (22/12). (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) secara resmi meluncurkan 3 prangko seri Pos Lintas Batas Negara (PLBN) di Anjong Mon Mata, Banda Aceh, Kamis (22/12).

Peluncuran 3 prangko tersebut dilaksanakan secara seremoni dengan memukul alat musik tradisional khas aceh genderang Rapa'i.

Peluncuran 3 prangko ditandai tabuhan genderang Rapa'i, yang dilakukan oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, selaku Ketua Pengarah Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) RI, Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Muhammad Tito Karnavian, selaku Kepala BNPP. 

Baca juga : Geledah Ruang Kerja Fraksi Di DPRD Jatim, KPK Amankan Berbagai Dokumen

Kemudian, Wali Nanggroe Aceh, Tgk Malik Mahmud Al Haytar, Penjabat Gubernur Aceh, Achmad Marzuki dan Direktur Utama PT.Pos Indonesia, Faizal Rochmad Djoemadi.

Menko Mahfud mengatakan, peluncuran prangko menjadi penting dilakukan untuk menunjukkan daerah kedaulatan Indonesia. Hal ini dikarenakan prangko mempunyai fungsi administratif untuk perlindungan.

"Selain itu dalam prangko ada Zone Improvement Plan (ZIP) code, untuk menandakan wilayah kita dan itu dilindungi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), kalau terjadi sengketa ZIP code sudah ada,” katanya.

Baca juga : Jelang Nataru, AP II Aktifkan Posko Monitoring Di 20 Bandara

Sebelumnya, di awal peluncuran prangko tersebut, Sekretaris BNPP Restuardy Daud mejelaskan laporan selama 2 hari kunjungan kerja di Aceh.

Dalam pemaparannya, Ia menjelaskan, potret 3 PLBN yang diabadikan dalam seri prangko yakni PLBN Aruk, PLBN Motaain, dan PLBN Skouw merupakan pintu gerbang keluar masuk orang dan barang di perbatasan negara.

PLBN Aruk berada di Kecamatan Sajingan Besar, Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat. PLBN Motaain berada di Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Kemudian PLBN Skouw berada di Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Provinsi Papua.

Baca juga : Berikan Solusi Kesehatan, Kalbe Luncurkan Nutrigenme Life

"Tiga PLBN tersebut dicetak oleh Perum Peruri sejumlah 60.000 set. Prangko PLBN saat ini sudah dapat dibeli di Kantor Pos dengan nominal 3.500 per pcs," jelas Restuardy.

Restuardy juga menyampaikan bahwa pengabadian potret tiga PLBN dalam prangko bukan hanya sebagai alat bukti pembayaran pengiriman jasa-jasa pos, tetapi dapat digunakan sebagai salah satu cara menunjukkan kedaulatan negara di wilayah perbatasan.

"Setiap terbit suatu prangko maka akan mendapat pengakuan lebih dari 200 negara anggota Universal Postal Union (UPU), sebuah organisasi internasional yang didirikan pada tahun 1874. Organisasi ini merupakan organisasi yang bergerak dalam bidang pengiriman barang dan prangko, yang bermarkas di Bern, Swiss," tambahnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.