Dark/Light Mode

Dukung ASN Makin Cakap Digital

Kemenkominfo Dan Kemenag Gelar Literasi Digital

Sabtu, 4 Maret 2023 20:52 WIB
Literasi Digital yang digelar Kemenkominfo dan Kemenag untuk ASN. (Foto: Dok. Kemenkominfo)
Literasi Digital yang digelar Kemenkominfo dan Kemenag untuk ASN. (Foto: Dok. Kemenkominfo)

 Sebelumnya 
Sekretaris Jenderal Kemenag, Nizar Ali dalam sambutannya, menyampaikan bahwa kemajuan ASN dan SDM dalam digitalisasi adalah hal yang tidak dapat ditawar lagi.

“ASN yang menolak digitalisasi sama saja dengan menolak kemajuan. Dalam agama, disebutkan bahwa hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok harus lebih baik ,” tegasnya.

Kegiatan dilanjutkan dengan empat sesi materi, antara lain materi mengenai Etika Digital (Digital Ethics), Budaya Digital (Digital Culture), Kecakapan Digital (Digital Skills), dan Keamanan Digital (Digital Safety).

Sesi pertama membahas tentang Etika Digital yang disampaikan oleh Widyaiswara Ahli Madya Badan Pengembangan SDM Kementerian Dalam Negeri, Wawan Hermawan.

Dalam paparannya, Wawan menyebutkan bahwa ASN perlu memperhatikan etika di dunia digital guna menjaga netralitas dalam menjaga harmonisasi masyarakat serta membantu pelayanan publik.

Baca juga : Dorong Kesetaraan Pendidikan, Kemenkominfo Genjot Literasi Digital Masyarakat

“Ada hal yang harus dibangun dalam etika digital, yakni ASN perlu memahami bahwa literasi digital merupakan hal penting, sama pentingnya dengan membaca, menulis dan ilmu dasar lainnya," ujar Wawan.

Sesi selanjutnya adalah materi Budaya Digital yang dibawakan oleh ASN Fungsional Analis Kebijakan Ahli Muda Pusdiklat Badan Litbang Kemenag, Farida Ishak.

Dalam paparannya, Farida menjelaskan bahwa dalam budaya digital, ASN harus melihat hubungan antara manusia dan teknologi, yakni teknologi sebagai kekuatan otonom yang menentukan masyarakat.

"Teknologi sebagai konstruksi manusia yang dapat dibentuk oleh nilai-nilai kemanusiaan, dan teknologi dan masyarakat berevolusi bersama," ujar Farida.

Materi berikutnya mengenai Kecakapan Digital, disampaikan oleh Dosen Ilmu Komputer Universitas Indonesia, Dana Indra Sensuse. Kecakapan digital sebenarnya menjadi agenda penting menuju Indonesia Emas 2045.

Baca juga : Ka’bah Sebagai Pusat Gravitasi Spiritual

“Dalam menyikapi orientasi pemerintah dalam beberapa tahun ke depan, ASN dan SDM dituntut untuk mengikuti perkembangan teknologi, memahami fenomena di masyarakat," ujar Dana.

Dana menambahkan, sebagai abdi masyarakat yang bertugas memberikan pelayanan profesional dan tidak memihak kepada kelompok dan kepentingan tertentu, ASN juga harus memiliki kecakapan digital untuk melawan konten negatif seperti hoaks, cyber bullying, dan hate speech.

Sesi terakhir mengenai Keamanan Digital, disampaikan oleh Pranata Komputer Ahli Pertama Bagian Litbang dan Diklat Kemenag Dani Wicaksono.

Menurut Dani, digitalisasi saat ini sangat membantu lini kehidupan masyarakat dunia. Namun, kemajuan ini juga diikuti dengan berbagai risiko yang membahayakan masyarakat.

Dani menambahkan, saat ini kemajuan TIK sudah memudahkan aktivitas kita sehari-hari, mulai dari munculnya berbagai marketplace, mobile banking, kemudahan akses transportasi, dan lain sebagainya.

Baca juga : Lestari: Hadapi Tahun Politik, Tingkatkan Literasi Digital

Disadari atau tidak, risiko yang mengancam pun juga mengintai kita. Contohnya seperti adanya peretasan terhadap data pribadi atau data pemerintah, penipuan, dan juga cybercrime.

"Sebagai abdi negara, sebagai pribadi kita juga harus menjalankan prinsip keamanan dengan melakukan pengamanan perangkat lunak pada gawai, laptop, dan lain sebagainya, menghindari pemberian identitas pribadi terhadap orang lain, dan melakukan manajemen risiko terhadap serangan digital,” pungkas Dani.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.