Dark/Light Mode

BKS Protes Omongan Bos Big Blue Taxi Malaysia

Selasa, 3 September 2019 15:43 WIB
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. (Foto: Ist)
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memprotes keras pernyataan dari Bos Big Blue Taxi Malaysia. Menhub mengaku sudah melayangkan surat keberatan kepada pemerintah Malaysia dalam hal ini Menteri Transportasi Malaysia

BKS-sapaan akrab Budi Karya menuturkan sejatinya pemerintah Indonesia terus melakukan hubungan diplomasi yang baik. Namun, hubungan ini diganggu oleh pernyataan seorang warga negara Malaysia yang dinilai tidak pantas.

Baca juga : Permainan Asing di Tanah Papua

"Saya perlu koordinasi dengan Ibu Menlu seperti apa yang harus kita lakukan. Saya menyatakan keberatan atas pernyataan itu. Saya minta diklarifikasi," katanya usai rapat di Kemenko Kemaritiman, Jakarta, Selasa (3/9).

Pemilik Big Blue Malaysia Shamsubahrin Ismail membuat sejumlah pernyataan tidak mengenakkan terkait rencana ekspansi Gojek ke negara itu. Semula dia mengatakan keberhasilan platform asal Indonesia ini karena pengaruh kondisi kemiskinan di Tanah Air.

Baca juga : Pertamina Kembangkan Bisnis Digitalisasi Hulu Sampai Hilir

Setelah pernyataan itu viral, dia meminta maaf kepada publik. Namun, beberapa waktu berselang, Datuk Samsubahrin kembali mengeluarkan komentar pedas terkait rencana ekspansi tersebut. Kali ini dia mengatakan para driver ojol tidak memiliki gaji tetap.

Selain itu, Menhub menyebut pemerintah Malaysia tidak perlu melakukan hal seperti pemerintah Indonesia yang mengizinkan Gojek dan Grab beroperasi. "Jadi dalam konteks dia menyatakan kata-kata yang tidak pantas. Secara menyeluruh kita nantinya koordinasi dengan Kemenlu tindakanjutnya seperti apa," ujarnya.

Baca juga : Dihina Bos Taksi, Gojek Ancam Kepung Kedubes Malaysia

Pernyataan Shamsubahrin membuat para driver ojol berang. Hari ini, ratusan driver Gojek menggelar aksi di depan Kedubes Malaysia untuk Indonesia. Mereka menuntut agar Shamsubahrin meminta maaf kepada publik Indonesia. [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.