Dark/Light Mode

Menaker Ingin Sektor Sawit Terbebas Dari Pekerja Anak

Rabu, 14 Juni 2023 07:45 WIB
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah (kiri) menghadiri Rapat Kerja dengan Komisi IX DPR RI di gedung Parlemen, Jakarta, Selasa (6/6/23). (Foto: Dwi Pambudo/RM)
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah (kiri) menghadiri Rapat Kerja dengan Komisi IX DPR RI di gedung Parlemen, Jakarta, Selasa (6/6/23). (Foto: Dwi Pambudo/RM)

 Sebelumnya 
Programme Manager Inter­national Labour Organization (ILO) Djauhari Sitorus mengatakan, praktik perburuhan anak masih terus terjadi karena isu ini dianggap berdiri sendiri.

Padahal, isu ini berkaitan dengan ketidakadilan di tingkat rumah tangga dan keluarga.

Baca juga : Dorong Inovasi, Cladtek Miliki Lebih Dari 50 Persen TKDN

“Sebanyak 2/3 dari pekerja anak justru harus menghidupi keluarganya,” ungkap Djauhari.

Djauhari mengatakan, dibu­tuhkan penguatan keadilan so­sial yang berkelanjutan untuk mengatasi praktik perburuhan anak.

Baca juga : Kemenperin Genjot Penyerapan Anggaran

Ketua Bidang Pengembangan SDM Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Sumarjono Saragih mengaku, pengusaha telah melakukan sejumlah inisiatif untuk mem­promosikan sawit berkelanjutan melalui praktik ketenagakerjaan yang bertanggung jawab, atau dalam istilah global dikenal dengan decent work atau kerja layak.

Menurut Sumarjono, GAPKI tunduk pada regulasi yang mela­rang pekerja anak seperti diatur dalam UU Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan.

Baca juga : Dukungan Jokowi Terlihat Saat Bobby Mesra Dengan Ganjar Di Medan

“GAPKI mengambil inisiatif secara keseluruhan memenuhi standar keberlanjutan pekerja sawit,” jelasnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.