Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Getaran Gempa M6,5 Garut Terasa Hingga Jakarta, Trending Topics Di X
- Gempa M3,1 Sukabumi Dipicu Sesar Cugenang, Belum Ada Laporan Kerusakan Bangunan
- Gempa Kuat M6,5 Guncang Jabar Dan Sekitarnya, Masyarakat Diminta Tetap Waspada
- Malam Ini, Sukabumi Digoyang Gempa M3,1 Kedalaman 5 Km
- Media Timteng: Erick Bawa Berkah Bagi Sepak Bola Indonesia
Tingkatkan Kemitraan
RI-Inggris Genjot Program Aksi Iklim Dan Nilai Karbon
Selasa, 25 Juli 2023 07:45 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Pemerintah Indonesia dan Inggris sepakat melakukan kerja sama dalam penetapan harga karbon melalui program Partnering for Accelerated Climate Transition (UK PACT).
Kesepakatan mitigasi iklim tersebut tertuang dalam seremoni penandatanganan yang dilakukan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins, di Menara Danareksa, Jakarta, kemarin.
Melalui program ini, Inggris juga berkomitmen menggelontorkan dana 2,7 juta poundsterling atau setara Rp 52,2 miliar untuk bantuan teknis mendukung pengembangan dan koordinasi teknis dalam aksi iklim dan Nilai Ekonomi Karbon (NEK).
Baca juga : PPP Konsolidasi Di IKN
Luhut mengatakan, penetapan harga karbon merupakan instrumen sekaligus strategi untuk memitigasi perubahan iklim dengan mempertahankan kenaikan suhu global 1,5 derajat Celcius.
Menurut Luhut, sejumlah negara telah mengadopsi dan menerapkan harga karbon untuk mendorong transisi menuju praktik yang lebih berkelanjutan dan rendah emisi.
“Kegiatan ini adalah tindak lanjut dari pakta iklim COP26 dan G20 di Bali,” tutur Luhut.
Baca juga : Airlangga Apresiasi Pemda Jaga Inflasi
Eks Menko Polhukam ini memastikan Indonesia telah memulai landasan carbon pricing dengan memberlakukan Peraturan Presiden tentang Nilai Ekonomi Karbon.
Selain itu, kata Luhut, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menerbitkan Peraturan Menteri tentang Tata Kelola Nilai Ekonomi Karbon Sub Bidang Pembangkit Listrik.
Sementara, instrumen pelengkap lainnya seperti Peta Jalan Penetapan Harga Karbon Sektoral, regulasi Pertukaran Karbon, regulasi Perdagangan Karbon Internasional, dan Inventarisasi Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca Online secara bersamaan sedang dikembangkan.
Baca juga : KLHK Gelar Rakernis Perkuat Penanganan Aksi Iklim Di Kalimantan
“Kami berencana meluncurkan perdagangan karbon pada September 2023, sebagai bagian dari upaya meningkatkan penggunaan energi terbarukan dan mencapai emisi net zero pada tahun 2060 atau lebih cepat,” bebernya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya