Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Getaran Gempa M6,5 Garut Terasa Hingga Jakarta, Trending Topics Di X
- Gempa M3,1 Sukabumi Dipicu Sesar Cugenang, Belum Ada Laporan Kerusakan Bangunan
- Gempa Kuat M6,5 Guncang Jabar Dan Sekitarnya, Masyarakat Diminta Tetap Waspada
- Malam Ini, Sukabumi Digoyang Gempa M3,1 Kedalaman 5 Km
- Media Timteng: Erick Bawa Berkah Bagi Sepak Bola Indonesia
Bisa Tembus 107 Miliar Dolar
Budi Arie Ajak Kehumasan Manfaatkan Teknologi AI
Minggu, 6 Agustus 2023 07:20 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Penggunaan teknologi Artificial Intelligence (AI) meluas di berbagai sektor. Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi pun mengingatkan praktisi kehumasan di Indonesia, untuk memanfaatkan teknologi AI.
Menurut dia, peran AI telah digunakan untuk menganalisis data serta mengidentifikasi tren di dunia kehumasan. “AI digunakan juga untuk menelusuri dan mengukur dampak program public relations. Otomasi oleh bot dikerahkan sebagai layanan pengguna 24 jam,” ujarnya dalam Indonesia Public Relations Summit 2023 bertajuk ‘Innovation for Reputation’, di Jakarta, kemarin.
Ketua Umum Projo ini menilai, pemanfaatan teknologi AI akan memudahkan praktisi kehumasan meningkatkan komunikasi dengan publik. Bahkan, data Chartered Institute of Public Relations 2022 menunjukkan, peluncuran ChatGPT menjadi pencetus pengembangan AI di dunia public relation (PR).
Baca juga : Pendapatan Tembus 113 Miliar, Pelni Catatkan Kinerja Moncer Di Semester l
“Seperti yang dilakukan Bloomberg News, hampir sepertiga konten dibuat dengan bantuan kecerdasan buatan atau robot reporters, yang kemudian memudahkan jurnalis berfokus pada konten yang didasarkan pada riset, data, serta humanisme yang kuat,” jelasnya.
Budi Arie meyakini, penerapan inovasi digital mampu menciptakan potensi industri kehumasan. Secara global, kata Budi Arie, diprediksi industri kehumasan digital bisa meraih nilai 107 miliar dolar AS atau naik sebesar 6,6 persen dari 2022 yang bernilai 100,4 miliar dolar AS.
Berbekal data-data tersebut maka Budi Arie berharap para praktisi humas di Indonesia juga bisa mengambil peluang yang sama dalam pemanfaatan kecerdasan buatan.
Baca juga : Gelar Donor Darah, Agrinesia Ajak Karyawan Dan Masyarakat Peduli Sesama
Namun, ia menekankan, tidak boleh sepenuhnya mengandalkan teknologi tanpa kendali.
“Sisi negatif digitalisasi juga terasa ketika kita dihadapkan dengan polarisasi, penipuan, dan keresahan akibat disinformasi yang mudah tersebar lewat media digital,” ingatnya.
Dia mencontohkan pada saat pandemi Covid-19, perjuangan panjang bukan hanya dalam aspek kesehatan, tapi juga banyaknya informasi yang tidak valid.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya