Dark/Light Mode

Bisa Tembus 107 Miliar Dolar

Budi Arie Ajak Kehumasan Manfaatkan Teknologi AI

Minggu, 6 Agustus 2023 07:20 WIB
Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi di Kantor Kemenkominfo, Jakarta, Senin (24/7).  (Foto: Khairizal Anwar/RM)
Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi di Kantor Kemenkominfo, Jakarta, Senin (24/7). (Foto: Khairizal Anwar/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Penggunaan teknologi Artificial Intelligence (AI) meluas di berbagai sektor. Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi pun mengingatkan praktisi kehumasan di Indonesia, untuk memanfaatkan teknologi AI.

Menurut dia, peran AI telah digunakan untuk menganalisis data serta mengidentifikasi tren di dunia kehumasan. “AI digu­nakan juga untuk menelusuri dan mengukur dampak program public relations. Otomasi oleh bot dikerahkan sebagai layanan pengguna 24 jam,” ujarnya dalam Indonesia Public Rela­tions Summit 2023 bertajuk ‘Innovation for Reputation’, di Jakarta, kemarin.

Ketua Umum Projo ini meni­lai, pemanfaatan teknologi AI akan memudahkan praktisi ke­humasan meningkatkan komu­nikasi dengan publik. Bahkan, data Chartered Institute of Public Relations 2022 menunjukkan, peluncuran ChatGPT menjadi pencetus pengembangan AI di dunia public relation (PR).

Baca juga : Pendapatan Tembus 113 Miliar, Pelni Catatkan Kinerja Moncer Di Semester l

“Seperti yang dilakukan Bloomberg News, hampir sepertiga konten dibuat dengan bantuan kecerdasan buatan atau robot reporters, yang kemudian memudahkan jurnalis berfokus pada konten yang didasarkan pada riset, data, serta humanisme yang kuat,” jelasnya.

Budi Arie meyakini, penerapan inovasi digital mampu menciptakan potensi industri kehumasan. Secara global, kata Budi Arie, diprediksi industri kehumasan digital bisa meraih nilai 107 miliar dolar AS atau naik sebesar 6,6 persen dari 2022 yang bernilai 100,4 miliar dolar AS.

Berbekal data-data tersebut maka Budi Arie berharap para praktisi humas di Indonesia juga bisa mengambil peluang yang sama dalam pemanfaatan kecerdasan buatan.

Baca juga : Gelar Donor Darah, Agrinesia Ajak Karyawan Dan Masyarakat Peduli Sesama

Namun, ia menekankan, tidak boleh sepenuhnya mengandal­kan teknologi tanpa kendali.

“Sisi negatif digitalisasi juga terasa ketika kita dihadapkan dengan polarisasi, penipuan, dan keresahan akibat disinformasi yang mudah tersebar lewat me­dia digital,” ingatnya.

Dia mencontohkan pada saat pandemi Covid-19, perjuangan panjang bukan hanya dalam aspek kesehatan, tapi juga banyaknya informasi yang tidak valid.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.