Dark/Light Mode

ADMM Plus 2019 Resmi Ditutup, Panglima Minta Peserta Komit Jaga Perdamaian

Jumat, 20 September 2019 22:41 WIB
Penutupan ADMM Plus 2019. (Foto: Danu/Rakyat Merdeka)
Penutupan ADMM Plus 2019. (Foto: Danu/Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka -
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto diwakili Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Letjen TNI Joni Supriyanto secara resmi menutup latihan milter ASEAN Defence Ministers Meeting (ADMM) plus 2019. Dalam sambutannya yang dibacakan Suprianto, mantan Kepala Staff Angkatan Udara (KSAU) itu berpesan kepada para peserta untuk menyebarkan semangat persatuan dan perdamaian saat kembali ke negara masing-masing.

"Setelah pulang nanti jangan lupa tentang apa yang telah kalian latih disini. Jangan lupa juga menjaga komitmen kita bersama untuk meningkatkan kerja sama antar negara demi tercapainya perdamaian dan stabilitas di kawasan," kata Suprianto saat menjadi inspektur upacara penutupan latihan ADMM plus 2019 di Pusat Perdamaian dan Keamanan Indonesia (IPSC) Sentul, Bogor, Jawa Barat, Jumat sore (20/9).

Ia meyakini, kemampuan dan profesionalisme para peserta akan meningkat pesat usai mengikuti beberapa program latihan di IPSC. Termasuk soal keterampilan dan kesiapsiagaan mereka dalam menghadapi resiko pertahanan, dan mengupayakan perdamaian serta stabilitas keamanan di kawasan.

Baca juga : 2 Pemainnya Diserang Oknum, Pelatih Persib MintaTak Ada Aksi Balas Dendam

"Pusat latihan yang kita punya ini adalah yang terbaik se-Asia Pasifik. Banyak negara yang sudah mengakuinya. Belum lagi ketika kita menjalani misi perdamaia, selalu mendapat apresiasi dari seluruh negara karena kemampuan kita melakukan pendekatan teritorial dianggap telah melampaui batas," ujarnya.

Oleh sebab itu, dia menegaskan bahwa, perhelatan latihan ADMM akan terus digelar. Apalagi antusias militer dari negara sahabat terus meningkat, dan itu terbukti dengan meningkatnya jumlah peserta.

"Latihan tahun ini adalah yang terbesar. Diikuti 52 orang subject material expert, 14 instruktur, 67 orang observer, 227 orang peserta, 80 orang role player, dan 2 71 orang pendukung latihan dari 18 negara," ujarnya.

Baca juga : GCC Day 2019, Garudafood Temui Pelanggannya di Jakarta dan Tangerang

Sekedar informasi, latihan ADMM plus 2019 dimulai 14 September, yang kemudian dibuka secara resmi oleh Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu pada tanggal 16 September.

Untuk latihannya sendiri, turut melibatkan pasukan perdamaian dan pasukan penjinak ranjau dari 10 negara anggota ASEAN dan 8 negara mitra wicara ASEAN (Amerika Serikat, China, Jepang, Rusia, Korea Selatan, Australia, India, Selandia Baru) dengan jumlah kurang lebih 350 orang. 

Skenario yang dilatihkan dalam latihan Peacekeeping Operations (PKO) adalah, SEA (Sexual Exploitation Abuse), yang terdiri dari Mine Incident, Unexpected (Illegal) Checkpoint, CAAC (Children affected in Arm Conflict), Security/Screening, dan IED (Improvised Explosive Device). Sementara untuk skenario yang dilatihkan dalam latihan Humanitarian Mine Action (HMA) adalah, Flatland Area, Mountain Area, Road Section, Forest Area, dan Detection and Neutralisation of IED. Setelah kegiatan latihan, para peserta latihan dibawa untuk mengunjungi TMII agar didapat gambaran yang jelas tentang budaya Indonesia termasuk hal-hal yang menarik tentang Indonesia. [DNU]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.