Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Indonesia Ajak Pelaku Bisnis Belanda Berinvestasi di Sektor Maritim dan Infrastruktur 

Rabu, 25 September 2019 13:30 WIB
Suasana pertemuan delegasi Indonesia dengan pelaku usaha dari Belanda, di Rotterdam, Belanda, Senin lalu. (Foto: Dok. Ditjen Hubla)
Suasana pertemuan delegasi Indonesia dengan pelaku usaha dari Belanda, di Rotterdam, Belanda, Senin lalu. (Foto: Dok. Ditjen Hubla)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah Indonesia dan Kerajaan Belanda terus meningkatkan kerja sama melalui peluang perdagangan dan investasi. Termasuk sektor maritim. Kerja sama ini guna mendukung peningkatan perekonomian Indonesia.

Hal itu disampaikan Direktur Jenderal Perhubungan Laut yang diwakili Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Arif Toha, saat memenuhi undangan Kamar Dagang dan Industri Indonesia di acara Indonesia-The Netherlands Business And Investment Forum On Infrastructure And Maritime di Rotterdam, Belanda, Senin lalu.

Indonesia menjadi lokasi strategis dalam rute perdagangan dunia. Sebab, 90 persen perdagangan internasional melalui jalur laut dan sebagian besar melewati wilayah perairan Indonesia. 

Baca juga : Kemenhub Dorong Perempuan untuk Berkiprah di Sektor Maritim

Saat ini, pelayanan transportasi laut domestik masih terpusat pada wilayah yang memiliki aktifitas ekonomi tinggi yaitu di wilayah barat Indonesia. Diperlukan upaya pengembangan kawasan pertumbuhan ekonomi di wilayah timur Indonesia dengan didukung pelayanan transportasi laut  sebagai tulang punggung distribusi logistik yang menghubungkan wilayah barat dan timur Indonesia. Sehingga mampu menurunkan biaya logistik guna mempercepat pemerataan perekonomian.

Pada 2018, Indeks Performa Logistik atau Logistics Performance Index (LPI) Indonesia menempati posisi 46 dengan skor 3,15. Posisi ini naik dari peringkat sebelumnya pada 2016, yang masih di posisi ke-63 dengan skor 2,98.

"Peningkatan tersebut sejalan dengan peningkatan kualitas infrastruktur Indonesia yang juga mengalami kenaikan. Dengan kata lain, pembangunan infrastruktur yang gencar dilakukan selama kurun waktu empat tahun terakhir, terbukti memberikan dampak yang positif. Karena dengan dibangunnya infrastruktur yang handal, merupakan kunci utama dalam meningkatkan daya saing Indonesia, yang diyakini mampu mendorong pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB)," ujar Arif dalam keterangan yang diterima redaksi, Rabu (25/9).

Baca juga : Indonesia Tegaskan Komitmen, Bantu Madagaskar Bangun Infrastruktur

Di sisi lain, lanjut Arif, sebagai negara maritim terbesar yang 2/3 luas wilayahnya terdiri dari laut, kontribusi sektor maritim terhadap perekonomian Indonesia masih perlu terus ditingkatkan. Menurut data BPS 2018, kontribusi sektor kelautan terhadap PDB nasional masih berada di bawah 15 persen, atau hanya sekitar 13,32 persen. Kecilnya kontribusi maritim mengindikasikan bahwa Indonesia masih dapat mengeksplorasi lebih jauh potensi maritimnya.

Pemerintah Indonesia terus melakukan berbagai langkah konkret untuk meningkatkan perekonomian nasional melalui transportasi laut. Hal ini dapat terlihat dengan adanya peningkatan volume ekspor dan impor barang dalam kurun waktu 4 tahun terakhir yang melalui 4 (empat) Pelabuhan Utama, yaitu Pelabuhan Tanjung Priok, Pelabuhan Tanjung Perak, Pelabuhan Belawan dan Pelabuhan Makassar dengan didukung oleh kebijakan yang menunjang kemudahan dalam berinvestasi, antara lain deregulasi perizinan dan implementasi Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik atau Online Single Submission (OSS).

"Dengan demikian, Indonesia menawarkan peluang berbisnis dan berinvestasi ditengah iklim politik yang stabil, keamanan negara yang semakin baik. Untuk itu, para pengusaha di Belanda didorong untuk berinvestasi di Indonesia khususnya di bidang Infrastruktur dan maritim," tutup Arif.

Baca juga : Indonesia-Saudi Terus Matangkan Implementasi SPSK Bagi Pekerja Migran

Hadir pada acara tersebut, Duta Besar Indonesia untuk Belanda, I Gusti Agung Wesaka Puja, wakil Ketua Kadin Indonesia untuk transportasi, Carmelita Hartoto, Kasubdit Untuk Sumatera, dan Kalimantan BKPM, Saribua Siahaan, Direktur Teknik PT. Pelindo II, Dani Rusli Utama dan Director of Port of Rotterdam International René van der Plas. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.