Dark/Light Mode

Permak Regulasi Investasi

Pasar Modal Siap Jadi Pembiayaan Pembangunan Jalan Tol

Sabtu, 28 September 2019 17:56 WIB
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menjadi narasumber dalam acara Diskusi Kompas 100 CEO Update bertajuk
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menjadi narasumber dalam acara Diskusi Kompas 100 CEO Update bertajuk "Masa Depan Jalan Tol Indonesia" di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (27/9).

RM.id  Rakyat Merdeka - Pasar modal diharapkan dapat berperan menjadi sumber pembiayaan jangka panjang dalam investasi jalan tol.  

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berkomitmen memberikan pelayanan investasi yang mudah melalui penyederhanaan regulasi. 

Pembangunan jalan tol memiliki peran penting sebagai “backbone” dalam konektivitas antar wilayah dan efisiensi biaya logistik di Indonesia. 

Baca juga : Pertamina Cegah Penyebaran Narkoba dan HIV/AIDS di Kalangan Pelajar

“Saya berharap partisipasi dunia usaha, khususnya investor dan lembaga pembiayaan, pasar modal, para analis di perusahaan sekuritas, akan dapat terus membantu tersedianya pelayanan konektivitas bagi masyarakat,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (27/9). 
  
Hingga akhir 2019, Ia menargetkan panjang jalan beroperasi lebih kurang 1.500 Km atau melebihi target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 sepanjang 1.000 Km. 

Pada kuartal II tahun 2020, dengan tantangan dalam pengadaan lahan, Kementerian PUPR jalan tol yang akan selesai akan bertambah menjadi 1.852 Km. 

Pembangunan jalan tol dalam lima tahun kedepan akan terus dilanjutkan dengan target sekitar 2.500 Km dengan perkiraan investasi Rp 250-375 triliun. 

Baca juga : Kapolri: Stabilitas Keamanan ASEAN Jadi Modal Penting Keberhasilan Pembangunan Ekonomi

Dalam pembangunannya, pemerintah akan menggunakan pembiayaan dari investasi badan usaha maupun Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). 

Pasar modal diharapkan dapat berperan menjadi sumber pembiayaan jangka panjang dalam investasi jalan tol.  

Dengan besarnya kebutuhan investasi, pria jebolan UGM ini menantang Asosiasi Emiten Indonesia dan perusahaan sekuritas, agar pasar modal lebih berkontribusi dalam pengembangan jalan tol dengan dukungan inovasi produk pembiayaan untuk dapat memenuhi kebutuhan modal investor jalan tol.

Baca juga : Kementan Genjot Ekspor dan Investasi Bidang Tanaman Pangan

Sementara itu, Direktur Penilaian BEI I Gede Nyoman Yetna Setia mengatakan, perkembangan pembiayaan infrastruktur di bursa berkembang signifikan. 

Hal tersebut,  terlihat dari aktivitas perusahaan yang tercatat sebanyak 74 perusahaan yang masuk ke dalam sektor infrastruktur utility dan transportation dari total 653 perusahaan yang ada di bursa dengan total market sebesar Rp 865 triliun atau kontribusi sebesar 12% dari total market di bursa.[NOV]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.