Dark/Light Mode

Genjot Produksi Nasional Dan Tekan Impor Beras

Kementan Gencarkan Akselerasi Tanam Dan Optimasi Lahan Rawa

Selasa, 21 November 2023 07:30 WIB
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman. (Foto: Khairizal Anwar/Rakyat Merdeka/RM.id)
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman. (Foto: Khairizal Anwar/Rakyat Merdeka/RM.id)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Pertanian (Kementan) tengah gencar melakukan akselerasi tanam padi sebagai upaya menggenjot produksi pertanian yang sebelumnya terkendala akibat dampak kekeringan yang sangat panjang atau El Nino.

Salah satu terobosan yang telah disiapkan Kementan adalah dengan dengan akselerasi luas areal pertanaman nasional me­lalui optimalisasi dan peman­faatan lahan rawa mineral baik di lahan pasang surut maupun lahan lebak. Terobosan tersebut diharapkan dapat meletakkan kembali pondasi yang kuat untuk mewujudkan swasembada.

Baca juga : Kementan Genjot Akselerasi Tanam Padi Oktober 2023-Maret 2024 Di Karawang

“Kebijakan akselerasi tanam ini sangat penting kita lakukan untuk menekan impor yang di­lakukan akibat dampak El Nino. Hari ini kita letakan pondasinya agar ke depan kita bisa swasem­bada,” tegas Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, di Jakarta, kemarin.

Amran mengatakan, kemarau panjang yang terjadi sepanjang tahun ini memaksa Pemerintah impor beras sebanyak 3,5 juta ton pada tahun ini. Impor beras untuk memperkuat Cadangan Beras Pemerintah (CBP) ini, sebagai upaya antisipasi dampak kemungkinan turunnya produksi beras nasional di tahun 2023 sebesar 30 juta ton, dari sebe­lumnya 31 juta ton pada tahun 2022.

Baca juga : Tekan Impor Akibat El Nino, Kementan Gencar Akselerasi Tanam Padi

“Padahal dulu kita pernah swasembada. Sekarang terpaksa harus impor,” ujarnya.

Karena itu, pihaknya telah menyiapkan upaya khusus untuk peningkatan dan percepatan produksi pangan nasional. Me­lalui kebijakan ini, menteri asal Bone, Sulsel ini yakin, swasem­bada beras dapat kembali diraih. Toh, bangsa ini sudah pernah memiliki pengalaman mengha­dapi dampak El Nino pada 2015 yang merupakan iklim ekstrem terparah, dengan angka kenaikan suhu mencapai rata-rata 2,9 de­rajat celcius di atas permukaan laut, tertinggi dalam puluhan tahun terakhir.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.