Dark/Light Mode

Dokumen Strategy to End Violence Against Children 2023-2030 Diluncurkan

BNPT: Komitmen Lindungi Anak Dari Kekerasan Ekstremisme

Jumat, 1 Desember 2023 18:50 WIB
Foto: Humas BNPT
Foto: Humas BNPT

RM.id  Rakyat Merdeka - Indonesia yang diwakili Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menilai pentingnya peluncuran dokumen Strategy to End Violence Against Children 2023-2030, yang diselenggarakan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), pada 28 November 2023.

Hal itu sebagai komitmen untuk terus melindungi anak-anak dari kejahatan dan kekerasan, termasuk dari tindak pidana terorisme dan ekstrimisme.

"Indonesia memandang penting Strategy to End Violence Against Children 2023-2030 untuk memberikan pedoman bagi kebijakan, hukum, institusional, serta respon tindakan yang lebih efektif untuk melindungi anak-anak dari kejahatan dan kekerasan, termasuk terorisme dan kekerasan ekstrimisme," kata Kepala BNPT Komjen Rycko Amelza Dahniel, saat menjadi keynote speaker pada acara peluncuran dokumen tersebut, di Wina, Austria, seperti keterangan yang diterima RM.id (1/12/2023).

Baca juga : Kenalkan IKN, Kominfo Gelar Voice of Nusantara; Kota Dunia Untuk Semua

Rycko menegaskan, jika pelaku kekerasan kategori anak-anak, maka dia harus mendapatkan perlindungan yang sama dan diperlakukan sebagai korban.

“Anak-anak yang berinteraksi dengan kekerasan, termasuk pelaku kekerasan kategori anak-anak, pada akhirnya seharusnya diperlakukan sebagai korban,” ungkapnya.

Dalam kesempatan ini, Executive Director of UNODC Ghada Waly turut menjelaskan 4 area prioritas Strategy to End Violence Against Children 2023-2030.

Baca juga : Pemerintah Perpanjang Masa Evaluasi PP 36 Tahun 2023 Guna Menampung Lebih Banyak Masukan

Rycko menjelaskan, terdapat empat area prioritas yang menjadi fokus strategi. 

Yaitu, menangani berbagai kondisi ketidakamanan lingkungan yang mengancam kehidupan anak-anak, memperkuat sistem peradilan mengutamakan restorative justice.

Kemudian, membangun mekanisme yang lebih efektif dengan seluruh stakeholders pemerintah dan non pemerintah untuk mendeteksi, menarget dan menghapus materi pelecehan seksual di internet.

Baca juga : KTNA Kerahkan Petani Dukung Program Kementan Optimalisasi Lahan Rawa

"Termasuk mencegah pengunggahan ulang dan melindungi anak-anak yang mengalami resiko tinggi kriminalitas dan eksploitasi untuk tidak terlibat dalam aksi kriminalitas dan kekerasan, termasuk anak-anak yang tidak memiliki orang tua atau yang terpisah dari orang tua," paparnya.

Partisipasi BNPT pada peluncuran dokumen strategi ini atas undangan Kantor urusan Narkoba dan Kejahatan (UNODC) yang menilai, pelaksanaan STRIVE Juvenile Project di Indonesia berhasil sejak diresmikan pada 2021.

Masih dalam satu rangkaian kegiatan, Rycko juga membahas kerja sama antara Pemerintah RI dan PBB, dalam upaya mencegah dan merespon kekerasan terhadap anak di Indonesia dengan Special Representative of the Secretary-General on Violence against Children (SRSG-VAC) Najat M’jid.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.