Dark/Light Mode

Penyuluh Informasi Publik Mitra Kominfo Sebarkan Informasi Publik Di Wilayah 3T

Jumat, 1 Desember 2023 23:47 WIB
Direktur Tata Kelola dan Kemitraan Komunikasi Publik, Kementerian Kominfo, Hasyim Gautama menyematkan pin dan id card secara simbolis kepada perwakilan PIP saat membuka Bimtek PIP Rekrutmen Tahun 2024 Wilayah Bali, NTB, dan NTT, di Kota Kupang (1/12/2023). (Foto: Ist)
Direktur Tata Kelola dan Kemitraan Komunikasi Publik, Kementerian Kominfo, Hasyim Gautama menyematkan pin dan id card secara simbolis kepada perwakilan PIP saat membuka Bimtek PIP Rekrutmen Tahun 2024 Wilayah Bali, NTB, dan NTT, di Kota Kupang (1/12/2023). (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) terus berkomitmen mewujudkan pemerataan akses informasi publik.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui program Penyuluh Informasi Publik (PIP) sebagai perpanjangan tangan pemerintah dalam menjangkau masyarakat di wilayah Terdepan, Terluar, Tertinggal (3T) dan wilayah yang memerlukan komunikasi melalui penyuluhan tatap muka.

Hingga tahun 2023, melalui kerja sama dengan Kementerian Agama dalam hal pelaksanaan penyebarluasan informasi publik melalui pemberdayaan Penyuluh Agama, Kementerian Kominfo memiliki 517 orang PIP. 

Mereka aktif bertugas mendiseminasikan program dan kebijakan strategis pemerintah di 728 kecamatan, dari Sabang hingga Merauke.

“Bapak dan Ibu semua di sini merupakan orang-orang terpilih melalui hasil seleksi rekomendasi dari Kementerian Agama. Ke depannya Bapak Ibu akan membantu kami menjalankan misi mulia untuk menyampaikan informasi program dan kebijakan pemerintah, khususnya kepada masyarakat yang selama ini sulit dijangkau,” kata Direktur Tata Kelola dan Kemitraan Komunikasi Publik, Kementerian Kominfo, Hasyim Gautama, di Kupang, Jumat (1/12/2023).

Sebagai Key Opinian Leader di lingkungannya, PIP dipercaya dapat menyampaikan informasi ke masyarakat melalui pendekatan yang berbeda.

Baca juga : BPIP Komit Selenggarakan Keterbukaan Informasi Publik

Berangkat dari kedekatan yang telah terbangun antara penyuluh dengan komunitasnya, informasi yang disampaikan harapannya dapat lebih diterima masyarakat.

Informasi yang selama ini sulit sampai dan diterima oleh masyarakat dengan kondisi dan karakter tertentu, dapat terpecahkan melalui peran besar PIP.

Berbagai program dan kebijakan yang menyasar langsung ke masyarakat perlu sampai dan dipahami dengan baik agar tepat guna dan memberikan manfaat.

Sejak tahun 2017, PIP telah menyampaikan berbagai isu mulai dari pencegahan stunting, pemanfaatan Kredit Usaha Rakyat, strategi menangkal informasi hoaks, darurat narkoba, moderasi beragama dan sebagainya.

Materi penyuluhan secara rutin diperbaharui oleh Kominfo sesuai dengan program strategis pemerintah pada tahun berjalan.

Pada kegiatan Bimbingan Teknis yang diselenggarakan di Swiss-Belcourt Kupang, Kota Kupang, Direktorat Tata Kelola dan Kemitraan Komunikasi Publik, Kementerian Kominfo merekrut 40 PIP yang berasal dari provinsi Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.

Baca juga : Hadiri Uji Publik KI Pusat, Ketua KPU Pastikan Keterbukaan Informasi Pemilu

PIP rekrutan tahun 2024 tersebut mendapatkan materi penyuluhan terkait Jaminan Sosial Ketenagakerjaan dari BPJS Ketenegakerjaan dan Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat dari BPJS Kesehatan.

Hadir mewakili BPJS Ketenagakerjaan sebagai narasumber, Penata Muda Hubungan Antar Lembaga, Rosa Delima Wikasitakusuma Widaya memaparkan materi terkait Jaminan Sosial Ketenagakerjaan.

“Penting bagi masyarakat menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan karena dengan iuran minimal Rp 16.800 per bulan akan memberikan perlindungan jaminan sosial kepada tenaga kerja pada saat mereka kehilangan sebagian atau seluruh penghasilannya sebagai akibat terjadinya resiko kerja,” ujar Rosa.

Pada sesi berikutnya, Sufyan Tsauri selaku Kepala Bagian Mutu Layanan BPJS Kesehatan Kota Kupang menjelaskan mengenai Jaminan Kesehatan Nasional.

“Bapak Ibu perlu memahami semangat kita adalah melindungi orang sakit agar mendapatkan pelayanan kesehatan, terutama sakit yang berbiaya mahal. Maka dari itu, iuaran yang kita bayarkan adalah bentuk gotong royong,” ujar Sufyan.

Dia berharap, informasi yang didapatkan pada kegiatan ini dapat diteruskan kembali kepada masyarakat, sehingga peran PIP dapat menciptakan perubahan perilaku masyarakat.

Baca juga : Hadiri Uji Publik KI Pusat, Menkominfo Komit Dorong Keterbukaan Informasi

“Juga dapat berkontribusi pada peningkatan Indeks Pembangunan Manusia, khususnya di wilayah 3T,” harap Hasyim, membuka bimtek.

Untuk itu komitmen penuh dari seluruh PIP dalam menjalankan misi mulia ini sangat dibutuhkan demi kemajuan bangsa dan negara.

Hadir juga Direktur Urusan Agama Katolik, Kementerian Agama, Aloma Sarumaha, menyampaikan sambutan.

“Mewakili Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik, kami ucapkan apresiasi yang luar biasa atas kerja sama ini kepada Kominfo dengan diberdayakannya Penyuluh Agama menjadi PIP,” terang Aloma.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.