Dark/Light Mode

Perkuat Deteksi Dini

Menkes Minta Puskesmas Di Kabupaten Tojo Una-Una Tingkatkan Penggunaan Alkes Ini

Minggu, 7 Januari 2024 23:15 WIB
Foto: Kemenkes
Foto: Kemenkes

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyambangi sejumlah puskesmas dalam lawatannya ke Kabupaten Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah.

Puskesmas itu di antaranya, Puskesmas Tete, Puskesmas Ampana Timur, dan Puskesmas Ampana Barat di Ampana, serta Puskesmas Wakai di Kepulauan Togean.

Kunjungan ini untuk memastikan berbagai alat kesehatan bantuan pemerintah, seperti perlengkapan antropometri dan peralatan ultrasonografi atau (USG), telah dimanfaatkan dalam mendukung Layanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan pencegahan stunting.

“Hari ini, saya meninjau fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di Kabupaten Tojo Una-Una, baik yang ada di darat maupun di kepulauan, melihat secara langsung dan lebih dekat bagaimana layanan kesehatan yang ada,” kata Menkes Budi, seperti keterangan yang diterima RM.id, Minggu (7/1/2024).

Dalam kunjungan tersebut, Menkes Budi meninjau sejumlah ruangan dan layanan yang ada di puskesmas.

Seperti, layanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), laboratorium, poli gigi, dan layanan imunisasi.

Baca juga : Menkes Tinjau Layanan Puskesmas Hingga RSUD Di Kepulauan Togean Sulteng

Menkes Budi mengatakan, secara keseluruhan kualitas dan mutu layanan kesehatan yang diberikan puskesmas sudah cukup baik.

Namun, ia mengatakan, masih ada beberapa peralatan maupun layanan yang perlu ditingkatkan.

Misalnya, penggunaan perlengkapan antropometri. Sebab, ia mendapati beberapa puskesmas masih menggunakan antropometri tidak terstandar.

Ia menerangkan, alat yang digunakan untuk mengukur berat dan tinggi badan tersebut masih memakai antropometri versi yang lama atau manual.

Penggunaan alat ini dikhawatirkan tidak menunjukkan tinggi maupun berat badan yang sesungguhnya.

Karena itu, Menkes Budi meminta kepada puskesmas di Kabupaten Tojo Una-Una agar tidak menyimpan perlengkapan antropometri yang telah diberikan pemerintah.

Baca juga : Penderita Diabetes Tinggi, Menkes Minta Pencegahan Di Puskesmas Dioptimalkan

Ia menegaskanz perlengkapan antropometri itu harus digunakan seoptimal mungkin untuk kegiatan deteksi dini potensi stunting pada anak.

“Sebaiknya alat-alat kesehatan yang sudah diberikan, segera dimanfaatkan. Jangan hanya disimpan karena masyarakat perlu alat-alat itu,” imbau Menkes Budi.

Selain antropometri, Menkes Budi juga meminta agar penggunaan dan pengelolaan peralatan USG ditingkatkan.

Sebab, alat yang digunakan untuk mengetahui perkembangan janin dalam kandungan ini tidak dapat beroperasi dengan baik di beberapa puskesmas yang dikunjungi.

Hal itu lantaran kertas USG atau thermal paper tidak tersedia dan printer rusak.

“Saya minta kepada dinas kesehatan untuk segera dipenuhi dan diperbaiki sehingga fungsinya bisa optimal lagi,” tegas eks Direktur Utama Bank Mandiri ini.

Baca juga : Anak Muda Jepara Baca Puisi Wiji Thukul Di Hadapan Ganjar: Tuntaskan Pelanggaran HAM Pak!

Selain peralatan untuk pencegahan stunting, Menkes Budi juga meminta puskesmas-puskesmas supaya memacu penggunaan alat hematoanalyzer secara efektif sebagai alat untuk membantu mendeteksi berbagai penyakit secara otomatis.

Seperti, kanker, talasemia, hepatitis, tuberkulosis (TBC), diabetes, dan berbagai penyakit lainnya. 

Apabila alat skrining kesehatan tersebut dioptimalkan, Menkes optimistis berbagai masalah kesehatan, termasuk penyakit diabetes yang paling banyak diderita masyarakat di Kabupaten Tojo Una-Una, dapat dideteksi, dikontrol, dan diobati sejak dini di puskesmas, sehingga persentase kesembuhannya kian besar.

“Kalau pemeriksaan hematoanalyzer ini jalan, pemeriksaan darahnya jalan, maka rumah sakit tidak akan penuh,” tandasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.