Dark/Light Mode

Sampaikan Mimpi Besar di Pelantikan

Jokowi Tidak Bertele-tele

Senin, 21 Oktober 2019 07:25 WIB
Jokowi, berpidato dalam acara Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Periode 2019-2024 di Gedung Nusantara, Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Minggu (20/10). (Foto: Rizky Syahputra/Rakyat Merdeka).
Jokowi, berpidato dalam acara Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Periode 2019-2024 di Gedung Nusantara, Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Minggu (20/10). (Foto: Rizky Syahputra/Rakyat Merdeka).

 Sebelumnya 
Acara pelantikan memang berlangsung singkat. Dimulai dengan pidato Ketua MPR Bambang Soesatyo, yang selain membacakan Surat Keputusan KPU, juga menyampaikan pidato tentang keberhasilan pemerintah.

Tak selama Ketua MPR, Presiden Jokowi justru pidato lebih pendek. Tapi “nampol”. Jokowi menyampaikan pidato setebal 10 halaman dalam waktu se kitar 17 menit.

Di pidato ini, Jokowi menyampaikan mimpi besar Indonesia pada 2045 atau tepat 1 abad negeri merdeka. Mimpi itu adalah menjadikan Indonesia sebagai negara maju. Indikatornya, Indonesia sudah keluar dari jebakan pendapatan kelas menengah.

Penduduknya sudah sejahtera dengan pendapatan Rp 320 juta per kapita per tahun. Dengan PDB di angka 7 triliun dolar AS, angka kemiskinan mendekati nol persen. “Itulah target kita. Target kita bersama,” kata Jokowi.

Baca juga : Relawan Gojo Siap Kawal Pemerintahan Jokowi

Jokowi mengaku sudah mengitungitung target itu. Menurutnya, target itu masuk akal dan bisa dicapai. Hanya saja, tentu tidak mudah. Syarat nya harus disertai kerja keras, kerja cepat, dan produktif. Harus bisa mengembangkan cara-cara baru, nilai-nilai baru. “Jangan terjebak dalam rutinitas yang monoton. Harus inovasi,” cetusnya.

Jokowi menyebut, potensi Indonesia menjadi negara maju sudah ada. Saat ini, Indonesia sedang berada di puncak bonus demografi. Penduduk usia produktif jauh lebih tinggi dibandingkan usia tidak produktif. Ini tantangan juga kesempatan. Kalau tidak bisa mengelola justru akan menjadi masalah besar.

Potensi itu akan jadi potensi kalau didukung ekosistem politik yang kondusif dan dengan ekosistem ekonomi yang kondusif.

Karena itu, kata Jokowi, ada 5 hal yang akan dikerjakan. Pertama, membangun SDM yang pekerja keras, yang dinamis. Kedua, pembangunan infrastruktur. Ketiga, menyederhanakan regulasi. Salah satu programnya adalah pemerintah akan mengajak DPR untuk menerbitkan 2 undang-undang besar, yaitu UU Cipta Lapangan Kerja dan UU Pemberdayaan UMKM.

Baca juga : 22 Orang Anggota MPR Absen di Pelantikan Presiden

Keempat, penyederhanaan birokrasi. Ke depan, Jokowi akan memotong rantai birokrasi yang panjang. Eselonisasi harus disederhanakan menjadi dua level dengan mengganti dengan jabatan fungsional yang menghargai keahlian, menghargai kompetensi. Ia juga akan menginstruksikan menteri dan pejabat agar serius menjamin tercapainya tujuan program pembangunan. “Bagi yang tidak serius, saya tidak akan memberi ampun. Saya pastikan, pasti saya copot,” ucapnya.

Kelima, adalah transformasi ekonomi. Mengubah ketergantungan pada sumber daya alam menjadi daya saing manufaktur dan jasa modern.

Pidato Jokowi ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Politikus Gerindra, Sandiaga Uno, menilai pidato Jokowi merupakan sebuah harapan agar Indonesia dapat bertumbuh lebih berkualitas. Ia pun optimistis target angka kemiskinan yang disampaikan Jokowi akan terealisasi.

“Ini suatu ajakan kepada kita untuk sama-sama membangun dan dengan target-target konkret,” kata Sandi, usai pelantikan, kemarin.

Baca juga : Jelang Pelantikan, Jokowi Bikin Postingan di Twitter

Selesai dilantik, Jokowi langsung ke Istana lagi. Masih menumpang Mercedes Benz saat dia berangkat ke Gedung MPR. Jokowi kembali bekerja.

Malam harinya, Jokowi pulang ke Istana Bogor. Di jalan, mampir lebih dulu ke Bumi Perkemahan Cibubur untuk menonton konser “Musik untuk Republik”.

Jokowi tiba di lokasi sudah larut malam, disambut puluhan ribu penonton. Jokowi yang masih mengenakan jas lengkap awalnya menikmati konser dari pinggir panggung. Ia tampak asyik menyaksikan Ahmad Albar yang sedang menyanyikan lagu “Semut Hitam”.

Setelah itu, Jokowi diajak naik panggung. Menyapa para musisi yang hadir dan penonton yang membludak. Sebelum meninggalkan lokasi, Jokowi diajak menyanyi bersama-sama membawakan lagu hits “Rumah Kita” yang dibawakan GodBles. Setelah 20 menit di lokasi, usai menyanyi, Jokowi melanjutkan perjalanan ke Istana Bogor. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.