Dark/Light Mode

Program Turunkan Stunting

Menkes Perbaiki Gizi Bumil

Senin, 29 Januari 2024 07:30 WIB
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (kiri) didampingi Dirjen Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan Maria Endang Sumiwi (kedua kiri), menghadiri puncak peringatan Hari Gizi Nasional 2024 di Monumen Nasional, Jakarta, Minggu (28/1/2024). (Foto: Mohamad Qori/Rakyat Merdeka/RM.id)
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (kiri) didampingi Dirjen Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan Maria Endang Sumiwi (kedua kiri), menghadiri puncak peringatan Hari Gizi Nasional 2024 di Monumen Nasional, Jakarta, Minggu (28/1/2024). (Foto: Mohamad Qori/Rakyat Merdeka/RM.id)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah punya pekerjaan rumah (PR) besar dalam menangani stunting. World Health Organization (WHO) mencatat, kasus stunting di Indonesia termasuk tertinggi.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, upaya pencegahan stunting bukan hanya fokus pada pemenuhan gizi balita, tapi juga ibu hamil (bumil).

“Selain fokus ke balita, bumil juga mesti kita kejar karena banyak yang kita amati pada balita sudah tertangani tetapi yang lahir itu berat badannya kurang,” kata BGS, sapaan akrab Budi Gunadi Sadikin dalam acara peringatan Hari Gizi Na­sional, di Monas, Jakarta Pusat, Minggu (28/1/2024).

Baca juga : Hari Gizi Nasional, Nestlé Dukung Upaya Turunkan Stunting di Indonesia

Menurutnya, kebutuhan gizi bumil harus dipastikan terpenuhi dalam hal jumlah maupun jenis agar janin dalam kandungannya tumbuh dengan baik.

Sehingga, saat lahir, berat badan bayi cukup atau di atas 2,7 kg, yang mengurangi risiko stunting.

Eks Dirut PT Inalum (Persero) ini mengingatkan, orangtua wa­jib memperhatikan pemenuhan kebutuhan gizi anak pada saat lahir.

Baca juga : Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Gerakkan Wirausaha Lokal

Otak anak berkembang pesat pada saat usianya kurang dari setahun. Pada masa-masa itu asupan protein dibutuhkan untuk mendukung perkembangan otak anak.

Tak hanya itu, selama 5 tahun kehidupan anak atau balita, orang tua harus terus memantau pertumbuhan yakni tinggi dan berat badan. Hal ini untuk men­deteksi dini indikasi stunting dan masalah kesehatan yang lain.

Intervensi, kata BGS, harus segera dilakukan jika anak ter­indikasi mengalami masalah pertumbuhan berdasarkan hasil penimbangan dan pengukuran badan anak.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.