Dark/Light Mode

Demi Cegah Penularan

Menkes Kebut Vaksin Baru TBC

Senin, 12 Februari 2024 07:20 WIB
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin. (Foto: Antara)
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin. (Foto: Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah tancap gas mempercepat penyediaan vaksin Tuberkulosis (TBC) terbaru.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin yakin, vaksin TBC dapat jadi solusi perlindungan ekonomis dan bermanfaat bagi masyara­kat. Termasuk, mengurangi dampak ekonomi akibat biaya perawatan kesehatan dan ke­hilangan produktivitas.

“Apabila eliminasi TBC ingin dicapai pada 2030, kita hanya memiliki 3 tahun untuk mengembangkan vaksin TBC agar dapat mulai digunakan di 2028. Pengembangan vaksin harus dilakukan secara fokus,” ungkap BGS, sapaan akrab Budi Gunadi Sadikin dalam Stop TB Partnership (STP) Board Meeting ke-37, di Kota Brasilia, Brazil, Minggu (11/2/2024).

Baca juga : Bawaslu Petakan 22 Indikator TPS Rawan

Budi menjelaskan, sebagai board member dari negara yang terdampak TBC, Indonesia meyakinkan seluruh anggota negara G20 agar melakukan investasi memadai, sehingga vaksin TBC baru dapat tersedia dalam 3 tahun mendatang.

Saat ini, vaksin TBC yang tersedia adalah vaksin Bacillus Calmette-Guerin (BCG). Vak­sin BCG memberikan perlindungan parsial untuk mencegah TBC yang berat pada bayi dan anak usia dini tapi tidak cukup untuk melindungi anak dan orang dewasa dari TBC.

Pengembangan vaksin TBC yang efektif untuk semua usia, terutama untuk anak dan orang dewasa, diperlukan untuk men­capai 90 persen penurunan insiden dan 95 persen penurunan kematian akibat TBC.

Baca juga : Selesai Masa Kampanye, Mahfud Berangkat Umrah

Vaksin TBC juga berpotensi untuk menahan penyebaran TBC resisten obat, yakni jenis tuberkulosis yang tidak merespons pengobatan standar yang umumnya efektif untuk mengobati infeksi tuberkulosis.

Menurutnya, saat ini beberapa kandidat vaksin TBC yang sedang dikembangkan memiliki potensi untuk mence­gah penyakit TBC pada anak dan orang dewasa, menggan­tikan atau menguatkan vaksin BCG, mencegah kekambu­han pada pasien yang telah menyelesaikan pengobatan, atau memperpendek durasi pengobatan.

Eks Dirut Inalum ini menu­turkan, Indonesia sendiri aktif berkontribusi dalam tiga uji klinis kandidat vaksin TBC.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.