Dark/Light Mode

Soal Dugaan Korupsi 12 Jet Tempur Bekas, Wamenhan: Itu Sesat, Fitnah, Hoax

Senin, 12 Februari 2024 21:31 WIB
Wamenhan Herindra (tengah) bersama Juru Bicara Kemenhan Dahnil Anzar Simanjuntak (kanan) dan Pengacara Hotman Paris Hutapea (kedua kiri) dalam konferensi pers di Kantor Kemenhan, Jakarta, Senin (12/2/2024). (Foto: Dwi Pambudo/RM.id)
Wamenhan Herindra (tengah) bersama Juru Bicara Kemenhan Dahnil Anzar Simanjuntak (kanan) dan Pengacara Hotman Paris Hutapea (kedua kiri) dalam konferensi pers di Kantor Kemenhan, Jakarta, Senin (12/2/2024). (Foto: Dwi Pambudo/RM.id)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Menteri Pertahanan M Herindra memastikan, berita soal dugaan korupsi pengadaan 12 jet tempur bekas jenis Mirrage 2000-5 milik Angkatan Udara (AU) Qatar senilai 792 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau Rp 12,4 triliun adalah sesat, fitnah, dan hoax.

"Saya, mewakili Kementerian Pertahanan menegaskan, informasi-informasi tersebut adalah sesat, fitnah, dan hoax," ujar Herindra dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Senin (12/2/2024).

Herindra menjelaskan, pemerintah Indonesia melalui Kemenhan memang pernah membuat kontrak dengan pemerintah Qatar untuk pengadaan pesawat jet bekas jenis Mirrage 2000-5.

Namun, kontrak yang dibuat pada awal Januari 2023 dibatalkan karena masalah finansial. Sehingga, bisa dipastikan, pembelian pesawat belum terjadi. Apalagi, sampai disebut-sebut pembeliannya melibatkan PT Teknologi Militer Indonesia (TMI).

Sengaja Dikembangkan

Herindra berpendapat, informasi sesat yang terus dikembangkan, dapat memperlemah upaya Kemenhan dalam merancang sistem kekuatan pertahanan Republik Indonesia.

Baca juga : Warga Jangan Gampang Dihasut, Cak Imin: Mas Anies Difitnah Intoleran

Menurutnya, informasi sesat ini sengaja dikembangkan oleh pihak-pihak tertentu untuk mendiskreditkan kementeriannya, yang saat ini dipimpin Capres 02 Prabowo Subianto.

Terlebih, informasi hoax itu juga disebarkan melalui media sosial dan berbagai situs online.

"Kami di Kementerian Pertahanan menyayangkan upaya-upaya fitnah dan pelemahan tersebut. Kami mengimbau semua pihak untuk tidak mengorbankan kepentingan nasional, demi kepentingan politik sesaat. Stop penyebaran informasi sesat, fitnah, dan hoaks," tegas Herindra.

Tak Kenal Eva Kaili

Dalam kesempatan yang sama, Juru Bicara Kemenhan, Dahnil Anzar Simanjuntak juga menyampaikan bantahan. Menurutnya, baik Prabowo atau kementerian tidak mengenal Eva Kaili, yang disebut-sebut jadi perantara dalam pengadaan pesawat jet tempur Mirrage 2000-5.

Dahnil memaparkan, kontrak pengadaan antara Qatar dan Indonesia ditandatangani pada 1 Januari 2023. Sedangkan Eva, terlibat skandal di Uni Eropa dan di penjara pada pertengahan 2022.

Baca juga : Wamenhan: Menhan Beli 42 Pesawat Tempur Baru, Ini Sejarah Di Indonesia

"Bagaimana mungkin ada komunikasi atau keterkaitan? Jadi, ini adalah upaya cocoklogi, karena ada skandal di sana. Lalu dikaitkan dengan Qatar dan Indonesia. Jadi,ini upaya fitnah dan hoaks yang jahat sekali," beber Dahnil.

Gandeng Hotman Paris

Atas kasus ini, Kemenhan menempuh langkah hukum, dengan menggandeng pengacara Hotman Paris Hutapea, yang juga hadir dalam konferensi pers tersebut.

Hotman Paris memastikan, Kemenhan tidak pernah berkomunikasi dengan Eva Kaili. Menurutnya, Kemenhan tidak mungkin terlibat korupsi, jika pembelian pesawatnya tidak pernah dilakukan.

"Kalau uangnya saja tidak pernah dibayarkan, bagaimana mungkin ada korupsi," cetus Hotman Paris.

Lantas, apa yang akan dilakukan Hotman Paris? "Saya belum dapat instruksi. Tergantung nanti lapor ke mana, tapi pada dasarnya ini adalah pencemaran nama baik dan penyebaran berita bohong," pungkasnya.

Cari Yang Terbaik

Baca juga : KPK Usut Dugaan Korupsi Di PT Pelni, Rugikan Negara Belasan Miliar Rupiah

Herindra menegaskan, Kementerian Pertahanan tetap fokus berusaha mencari pesawat tempur terbaik, untuk menjaga wilayah udara Indonesia. Salah satunya, Rafale Dassault dari Perancis, yang akan segera hadir secara bertahap ke Indonesia.

"Pesawat tempur ini akan menjadi bagian yang memperkuat sistem pertahanan udara Indonesia," ujar Herindra.

Isu dugaan korupsi pembelian 12 jet tempur ini pertama kali mencuat dari sebuah kanal berita Meta Nex, yang tersebar melalui MSN dengan judul 'Indonesia Prabowo Subianto EU Corruption Investigation'.

Berita itu menyebut, European Investigative Order (EIO) telah membuka penyelidikan terhadap perusahaan Ceko. Bahkan, The Group of States Against Corruption (GRECO) juga dikabarkan telah melaporkan penyelidikannya melalui telegram yang ditujukan pada Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS).

Selain itu, juga ada berita yang menginformasikan, ada orang dari PT Teknologi Militer Indonesia (TMI) yang mendominasi pengadaan alat utama sistem senjata Tentara Nasional Indonesia atau alutsista.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.