Dark/Light Mode

KNKT Ungkap Penyebab Adu Banteng KA Bandung Raya Dengan KA Turangga

Jumat, 16 Februari 2024 19:49 WIB
Laporan Akhir Hasil Investigasi Kecelakaan Perkeretaapian di Kantor KNKT, Jakarta Pusat, Jumat (16/2/2024). Foto: Istimewa
Laporan Akhir Hasil Investigasi Kecelakaan Perkeretaapian di Kantor KNKT, Jakarta Pusat, Jumat (16/2/2024). Foto: Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengungkapkan hasil investigasi terkait kasus kecelakaan kereta api yang melibatkan KΑ Commuterline Bandung Raya dan KA 65A Turangga pada 5 Januari 2024 lalu.

Seperti diketahui, akibat kecelakaan 'adu banteng' tersebut sebanyak 4 orang meninggal dunia dan 37 orang mengalami luka-luka.

Plt. Kasubkom Investigator Kecelakaan Perkeretaapian KNKT Gusnaedi Rachmanas menyimpulkan kecelakaan ini terjadi akibat permasalahan sinyal.

Gusnaedi menjelaskan, Stasiun Cicalengka masih menggunakan sinyal mekanik sementara Stasiun Haurpugur sudah menggunakan sinyal elektrik.

Ia menuturkan, kecelakaan ini terjadi akibat adanya uncommanded signal atau sinyal yang dikirim sistem interface tanpa perintah oleh peralatan persinyalan blok mekanik Stasiun Cicalengka yang terproses oleh sistem persinyalan blok elektrik Stasiun Haurpugur.

Baca juga : Tangkal Terorisme, BNPT Gandeng KPTIK Luncurkan Warung NKRI Digital

Uncommanded signal tersebut terproses oleh persinyalan elektrik Stasiun Haurpugur kemudian ditampilkan pada layar monitor Stasiun Haurpugur berupa tanda panah kuning ke arah Stasiun Cicalengka.

"Tanda panah kuning ini mengindikasikan bahwa petak jalan ke arah Stasiun Cicalengka aman untuk dilalui kereta api," kata Gusnaedi dalam Laporan Akhir Hasil Investigasi Kecelakaan Perkeretaapian di Kantor KNKT, Jakarta Pusat, Jumat (16/2/2024).

Indikasi jalur aman ini membuat pengatur perjalanan kereta (PPKA) memberikan izin kepada KA Comutterline Bandung Raya untuk melanjutkan perjalanan menuju Stasiun Cicalengka.

Sementara di saat yang bersamaan, KA 65A Turangga juga melintas dari Stasiun Cicalengka menuju Stasiun Haurpugur. Berdasarkan hasil investigasi KNKT, anomali berupa uncommended signal serupa ternyata telah terjadi beberapa kali sejak Agustus 2023.

Namun, anomali tersebut tidak teridentifikasi sebagai gangguan sehingga tidak tercatat dalam laporan gangguan persinyalan.

Baca juga : Kampanye Di Sumut, Ganjar Datangi Kampung Nelayan Kurnia Di Medan

"Kondisi ini menunjukkan kurangnya kesadaran terhadap potensi bahaya yang dapat ditimbulkan dari anomali tersebut," jelasnya.

KNKT juga menilai hasil investigasi tersebut tidak menemukan prosedur pelayanan kereta api yang spesifik terkait hubungan persinyalan blok elektrik dan mekanik.

Prosedur pelayanan yang tertuang di dalam masing-masing stasiun tidak mengakomodir komunikasi antara persinyalan blok elektrik dengan mekanik. Hal ini juga dapat mempengaruhi proses pengambilan keputusan masing-masing stasiun.

Atas kecelakaan tersebut, itu, KNKT merekomendasikan kepada Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub untuk memastikan keandalan sistem interface yang menghubungkan blok mekanik dengan blok elektrik.

Pihaknya juga merekomendasikan Kemenhub untuk memastikan tersedianya prosedur terkait pelayanan peralatan blok yang menggunakan sistem interface untuk menghubungkan blok mekanik dengan blok elektrik.

Baca juga : Korupsi Penyebab Mundurnya Keberlangsungan Lingkungan Hidup

Selain itu, Kemenhub juga diminta meningkatkan pengawasan terhadap pelaksanaan sistem manajemen keselamatan perkeretaapian. Hal ini khususnya terkait sistem pelaporan potensi bahaya serta penilaian dan pengendalian risiko.

Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono menambahkan, insiden tersebut juga dipengaruhi oleh faktor manusia dan peralatan mekanik yang sudah tua.

"Kontribusi manusia memang ada, tapi di sini peralatan di Cicalengka mekanik yang sudah tua," kata Soerjanto.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.