Dark/Light Mode

Menristek Minta Pengusaha Terapkan Teknologi Di Sektor Pertanian

Rabu, 6 November 2019 23:49 WIB
Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro saat memberi sambutan di Indonesia BusinessNews Awards 2019 di Kantor BPPT, Jakarta, Rabu (6/11). (Foto: Danu Arifianto/Rakyat Merdeka)
Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro saat memberi sambutan di Indonesia BusinessNews Awards 2019 di Kantor BPPT, Jakarta, Rabu (6/11). (Foto: Danu Arifianto/Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Bambang Brodjonegoro mengatakan, pesatnya perkembangan teknologi seperti yang terjadi saat ini adalah hal yang bersifat keharusan untuk diikuti. Karena itu, dia meminta seluruh kalangan tak lagi memperdebatkan masalah yang dimunculkan akibat peristiwa itu.

"Saat ini bukan waktunya lagi untuk kita mendiskusikan soal jelek atau bagusnya. Perdebatan soal itu sudah lewat. Yang harus kita pikirkan sekarang adalah bagaimana caranya kita mendapatkan manfaat dari era revolusi industri 4.0 ini," kata Bambang saat memberi sambutan di Indonesia BusinessNews Awards 2019 di Kantor BPPT, Jakarta, Rabu (6/11).

Ia menegaskan, pesatnya perkembangan teknologi ini merupakan suatu hal yang wajib diikuti karena pemanfaatannya sudah bersifat mandatory. Jadi, mau tak mau seluruh kalangan harus menerima segala keuntungan dan permasalahan yang dimunculkan akibat adanya peristiwa itu.

Baca juga : Menteri Nadiem Mau Teknologi Ciptakan Pemerataan

"Untuk mengatasi masalah ini perusahaan baik milik pemerintah maupun swasta harus berubah.  Perkembangan teknologi saat ini harus dimanfaatkan untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia dan inovasi. Karena kalau tidak, perusahaan tidak akan bisa bertahan di tengah pesatnya persaingan," ujarnya.

Mantan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional itu berharap, pesatnya perkembangan teknologi yang terjadi saat ini juga harus menyasar ke sektor pertanian. Tujuannya agar industri pertanian nasional kedepan tidak kalah bersaing dengan petani luar.

"Seiring pesatnya teknologi, dalam pandangan saya para petani dunia kedepan akan sudah melek teknologi. Ini harus kita ikuti agar kita tidak tertinggal," tuturnya.

Baca juga : Kadin Dorong Pertumbuhan Investasi Di Sektor Pangan

Selain itu, Bambang mengatakan bahwa pemanfaatan teknologi ini bisa membantu petani terhindar dari kerugian. Contohnya bilamana ada aplikasi yang bisa membantu petani menjual produknya ke pembeli akhir.

"Apalagi kita tahu, dulu banyak sekali tengkulak. Petani banyak yang rugi karena produknya dibeli dengan murah," katanya.

Namun, Bambang bersyukur, saat berkunjung ke Institut Pertanian Bogor (IPB) minggu lalu, ia mengetahui sudah ada aplikasi yang bisa membantu kinerja petani. Meski masih dalam tahap pengembangan, ia berharap, aplikasi tersebut bisa cepat selesai dan bisa langsung dirasakan masyarakat. 

Baca juga : Menristek Janji Fasilitasi Mahasiswa Riset Teknologi

"Dari aikasi itu nantinya petani bisa mengecek tingkat kematangan buah, tanpa harus memegang atau mencium. Ini temuan yang luar biasa dan harus bisa diikuti peneliti yang lain," ujarnya. [DNU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.