Dark/Light Mode

Obat dan Alat Kesehatan Masih Impor, Menristek Prihatin

Senin, 11 November 2019 19:17 WIB
Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang Brodjonegoro saat menyampaikan Orasi Ilmiah pada Dies Natalis Universitas Airlangga (Unair) ke-65, Senin (11/11). (Foto: Humas Kemenristek/BRIN)
Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang Brodjonegoro saat menyampaikan Orasi Ilmiah pada Dies Natalis Universitas Airlangga (Unair) ke-65, Senin (11/11). (Foto: Humas Kemenristek/BRIN)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN), Bambang Brodjonegoro prihatin, dengan lambannya pengembangan riset teknologi di sektor kesehatan. Pasalnya, hingga saat ini bahan baku obat-obatan dan alat kesehatan yang digunakan di rumah sakit Indonesia sebagian besar masih berasal dari luar negeri.

"Kita sudah tujuh puluhan lebih merdeka, dan kita negara yang kaya akan kekayaan alam. Tapi, kita belum bisa memanfaatkan biodiversity yang kita punya. Misalnya untuk bahan baku obat dan peralatan pelayanan, sekitar 90 persennya kita masih import," kata Bambang saat Orasi Ilmiah pada Sidang Universitas dalam rangka Dies Natalis Universitas Airlangga (Unair) ke-65, Senin (11/11).

Oleh sebab itu, Menteri Bambang mendorong seluruh lembaga riset dan perguruan tinggi Indonesia untuk memperkuat riset dan inovasi di bidang kesehatan, agar dapat menghasilkan produk obat-obatan dan alat kesehatan unggulan dalam negeri di masa mendatang. Sehingga, pembangunan SDM yang unggul, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi perlu dikedepankan guna merubah paradigma pembangunan ekonomi, dari Resource Based Economy ke Innovation Based Economy.

Baca juga : Ini Alasan Sarri Ganti Ronaldo

"Lalu bagaimana caranya agar pengembangan sumber daya manusia unggul bisa terwujud? Salah satu caranya adalah menyiapkan fasilitas pelayanan kesehatannya yang prima, dan akses maupun harganya bisa dijangkau seluruh lapisan masyarakat," ujarnya.

Menristek/Kepala BRIN menjelaskan perkembangan iptek kedokteran dan obat yang sangat cepat sehingga menuntut kesiapan SDM dan fasilitas pelayanan kesehatan di dalam negeri serta upaya-upaya penguasaan iptek kedokteran dengan cepat. Selain itu, daya saing dan kemandirian industri farmasi serta industri alat kesehatan Indonesia sebagai penopang utama penyediaan obat dan alat kesehatan dalam negeri perlu ditingkatkan.

"Inovasi tidak dilaksanakan sendiri-sendiri, akan tetapi harus dilakukan melalui sinergi antara semua stakeholders nasional antara lain Akademisi, Bisnis dan Pemerintah atau biasa disebut Triple-Helix," jelasnya.

Baca juga : Menteri Kesehatan Baru Ditantang Perbaiki JKN

Namun demikian, pada kesempatan tersebut, menteri Bambang mengapresiasi sumbangsih Unair yang telah melahirkan ratusan ribu lulusan, dan menghasilkan riset dan inovasi untuk mendukung pembangunan nasional sekarang dan dimasa yang akan datang. Contohnya hasil riset dan inovasi seperti Stem-Cell yang merupakan metode pengobatan baru dalam berbagai penyakit berupa kapsul dari cangkang rumput laut yang selama ini bahan bakunya diimpor.

"Ini membuktikan bahwa kita mampu untuk mengembangkan dan memproduksi sendiri obat-obatan dan alat kesehatan yang dibutuhkan oleh masyarakat," ungkap Menteri Bambang.

Lebih lanjut Menteri Bambang berharap, Unair terus berkembang dan melakukan inovasi-inovasi baru guna menghadapi tantangan masa depan. Ia pun yakin, civitas akademika Unair akan selalu siap menghadapi tantangan perubahan sekarang dan masa yang akan datang.

Baca juga : Musim Dingin Sambut Kedatangan 14 Mahasiswa Indonesia dari Papua di Rusia

"Kita juga jangan cepat puas dengan apa yang telah kita hasilkan. Teruslah berkreasi, berinovasi, agar Unair kedepan terus melahirkan sumber daya manusia unggul dan iptek untuk Indonesia maju," ujarnya. [DNU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.