Dark/Light Mode

Ajak Menteri Norwegia Ke Bukit Lawang

Menteri LHK Perlihatkan Kerja Nyata RI Tekan Deforestasi

Minggu, 2 Juni 2024 20:07 WIB
Foto: Humas KLHK.
Foto: Humas KLHK.

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya bersama Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengajak Menteri Iklim dan Lingkungan Norwegia Andreas Bjelland Eriksen berkunjung ke Taman Nasional Gunung Leuser.

Kunjungan ini bertujuan untuk memperkuat kerja sama Indonesia-Norwegia dalam upaya konservasi dan pengurangan emisi gas rumah kaca, sekaligus memperlihatkan keindahan wilayah Taman Nasional Gunung Leuser.

Dalam kunjungan tersebut, Siti Nurbaya memperlihatkan keindahan Bukit Lawang, yang merupakan bagian dari Taman Nasional Gunung Leuser, kepada Menteri Eriksen.

Kunjungan ini juga menunjukkan komitmen Indonesia dalam penurunan deforestasi dan mendukung pencapaian Indonesia's FOLU Net Sink 2030 untuk pengurangan emisi gas rumah kaca di sektor kehutanan.

Kerja sama Indonesia dan Norwegia dalam pendanaan berbasis kontribusi (result-based contribution) untuk pengurangan emisi dari deforestasi dan degradasi hutan (REDD+) menjadi salah satu bukti nyata dari upaya ini.

Siti Nurbaya, Sri Mulyani, dan Menteri Eriksen juga melihat langsung orang utan Sumatera (Pongo abelii).

Baca juga : Jokowi Bahas Kerja Sama Turunkan Emisi Karbon

Berdasarkan data KLHK pada 2016, satwa endemik Pulau Sumatera ini diperkirakan terdapat 71.820 individu orangutan di Pulau Sumatera dan Kalimantan secara keseluruhan, termasuk di Sabah dan Sarawak, pada habitat seluas 17.460.000 hektare.

Untuk itu, KLHK meluncurkan Strategi dan Rencana Aksi Konservasi (SRAK) Orangutan Indonesia 2019-2029 untuk mendukung upaya konservasi orangutan dan menjaga populasinya di alam liar.

Pada titik observasi Bukit Lawang, terdapat sekitar 28 individu dan dilaporkan banyak kelahiran orangutan.

Total diperkirakan terdapat 10.000 individu di Pulau Sumatera. Terkait hal tersebut, Menteri Siti meminta Direktur Jenderal KSDAE untuk segera melakukan diskusi tentang populasi orangutan dan prosesnya.

“Dari kerja sama RI Norway melalui program FoLU Net Sink 2030 akan terus ditingkatkan sarana prasarana konservasi di Taman Nasional yang di Sumatera dan Kalimantan karena menyangkut spesies flagship dunia,” tutur Siti.

Tidak hanya itu, Siti menambahkan, kegiatan konservasi juga dilakukan selain di Sumatera dan Kalimantan.

Baca juga : Kunker Ke Belanda, Menkop UKM Perkuat Kerja Sama Perdagangan Dan Kapasitas Startup Indonesia

Terdapat kurang lebih 54 lokasi Taman Nasional yang memiliki ciri khasnya masing-masing.

Siti menegaskan, Pemerintah sedang intens untuk upaya memperkuat proteksi dan konservasi hutan yang sudah diperhitungkan balance dengan kebutuhan untuk membangun kesejahteraan.

Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang jatuh pada 5 Juni, ketiga menteri juga sempat merekam siniar di tengah hutan.

Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya konservasi keanekaragaman hayati dan upaya penurunan emisi gas rumah kaca dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan lainnya.

Usai dari Bukit Lawang, Menteri Siti dan Menteri Eriksen melanjutkan kunjungan kerja ke lokasi Pemulihan Ekosistem dengan pola Kemitraan Konservasi di Suaka Margasatwa Karang Gading dan Langkat Timur Laut (SM KGLT).

Di lokasi ini, rombongan meninjau lokasi pembibitan mangrove serta melakukan penanaman Mangrove dan pelepasliaran Satwa Liar Yang Dilindungi UU, yaitu Tuntong Laut.

Baca juga : Menteri Basuki Terkejut Dinobatkan Jadi Duta Kehormatan Dewan Air Asia

Mereka menyaksikan sendiri kerja-kerja lapangan dan menurut mereka ini merupakan kerja mitigasi iklim yang nyata terutama untuk mangrove hingga akan mencapai 6.000 ha rehabilitasi mangrove.

“Dan penting sekali bahwa itu dikerjakan bersama masyarakat dalam kemitraan konservasi,” tandas Siti.

Dia memastikan, KLHK terus berkomitmen dalam menjaga kelestarian satwa liar dan lingkungan hidup.

Hal ini dilakukan demi mewujudkan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.