Dark/Light Mode

Tangkal Radikalisme, BPIP Tanamkan Pancasila Di BUMN

Jumat, 29 November 2019 14:07 WIB
Acara Musyawarah Nasional Pemantapan Pembinaan Ideologi Pancasila dengan BUMN, di Jakarta, Jumat (29/11).
Acara Musyawarah Nasional Pemantapan Pembinaan Ideologi Pancasila dengan BUMN, di Jakarta, Jumat (29/11).

RM.id  Rakyat Merdeka - Deputi Bidang Pengendalian dan Evaluasi Badan Pembindaan Ideologi Pancasila (BPIP) Rima Agristina berharap, semua elemen, termasuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) harus berkomitmen menjaga konsensus empat pilar di Pancasila.

"Semua elemen berkomitmen untuk menjaga konsensus empat pilar, yaitu UUD 1945, NKRI, Bhineka Tunggal, dan Pancasila. Hal ini dalam upaya mencapai visi dan misi Indonesia yaitu adil dan makmur," kata Rima saat Musyawarah Nasional Pemantapan Pembinaan Ideologi Pancasila dengan BUMN, di Jakarta, Jumat (29/11).

Acara ini dihadiri oleh 100 peserta yang terdiri dari Para Pejabat BUMN dan Pejabat yang membidangi Divisi Sumber Daya Manusia di 47 BUMN yang ada di Indonesia.

Baca juga : Mensos Serukan Perang Berantas Kemiskinan

Sementara itu, Dewan Pengarah BPIP Mayjen TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya menyampaikan, bangsa Indonesia harus gotong royong dalam menghadapi masalah bangsa. 

Seluruh elemen bangsa juga wajib membangkitkan kesadaran masyarakat akan pentingnya ideologi berbangsa dan bernegara demi menegakan cita-cita kemerdekaan. 

"Mari kita dorong dan gerakan komponen bangsa dan kewilayahan untuk bersama-sama memecahkan berbagai masalah bangsa yang dihadapi," tegasnya.

Baca juga : Peralatan Dayung Nyangkut di Hongkong, PORSI Pinjamkan ke Panitia SEA Games

Sedangkan Dewan Pengarah BPIP Rikard Bangun mengakui, saat ini, habituasi dan penanaman nilai Pancasila terganggu. Salah satunya, oleh distraksi perkembangan informasi teknologi dan igital.

"Pengaktualisasian Pancasila sekarang terganggu oleh berita palsu, penolakan agama, penolakan ideologi, dan guncangan perubahan yang begitu besar di dunia digital dan informasi," jelas Rikard.

Sekretaris Utama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) A Adang Supriadi mewanti-wanti empat sumber perpecahan bangsa lewat radikalisme. Keempatnya yakni anti toleransi, anti Pancasila, anti NKRI dan Takfiri.

Baca juga : Kemendagri Dorong Kualitas Ormas Berasaskan Pancasila dan UUD 45

Karenanya, di tengah derasnya arus informasi dan kemajuan teknologi, Antonius Benny Susetyo yang juga Staf Khusus BPIP menyarankan, habitiasi Pancasila harus ditanamkan sejak dini untuk dapat menerima kemajemukan. 

Dalam hal ini, Romo Benny meminta BUMN aktif dalam aktualisasi nilai-nilai Pancasila.

"Aktualisasi dan pengarus utamaan Pancasila di BUMN ini sangat penting karena menyangkut hajat hidup kesejahteraan orang banyak. Hal ini karena BUMN pemegang modal ekonomi, pendidikan, hubungan, hingga budaya," jelas Romo [FAQ]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.