Dark/Light Mode

Antisipasi Banjir

Dirjen Bina Marga Diminta Cek Keamanan Underpass Bandara NYIA

Senin, 30 Desember 2019 18:03 WIB
Underpass New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Kabupaten Kulonprogo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) a
Underpass New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Kabupaten Kulonprogo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) a

RM.id  Rakyat Merdeka - Konstruksi jalan bawah tanah atau underpass New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Kabupaten Kulonprogo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akhirnya rampung. 

Underpass yang dibangun di bawah bandara ini untuk mendukung kelancaran arus Natal dan Tahun Baru (Nataru). Underpass ini mulai difungsikan sejak 20 Desember 2019.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meminta Ketua Komite Keamanan Jembatan Panjang dan Terowongan Jalan Sugiyartanto yang juga Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga untuk memperhitungkan secara cermat seluruh aspek keamanan dan keselamatan underpass tersebut. 

Baca juga : Main Kaca Mata Lawan Irlandia, Belanda Lolos

Kejadian banjir di Tol Bekasi–Cawang–Kampung Melayu (Becakayu) jangan sampai terjadi lagi. Salah satunya, dengan menyediakan delapan pintu darurat di sisi kanan dan kiri terowongan.

Untuk mengantisipasi terjadinya genangan air saat turun hujan, konstruksi underpass ini dilengkapi dengan rumah pompa dan dilapisi waterstop yang terbuat dari karet untuk beton dinding dan lantainya. 

Di samping itu, untuk menambah nilai estetika pada konstruksi terowongan dihiasi ornamen khas Yogyakarta seperti Tari Jathilan, Tari Angguk Putri, Kalamakara dan Setilir Gebleg Renteng. 

Baca juga : AP II Perketat Keamanan di 19 Bandara

Selain menghubungkan Purwokerto dengan Yogyakarta melalui Pansela, diharapkan underpass ini dapat memperlancar arus lalu lintas warga Kulon Progo dan sekitarnya sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kulon Progo.

Dikatakan Basuki Beroperasinya underpass NYIA juga mendukung Jalur Pansela sebagai alternatif Jalur Pantura yang telah padat lalu lintasnya dan menjadi jalur wisata. 

“Kita terus promosikan jalur Pansela Jawa, supaya orang tertarik lewat selatan. Karena tidak hanya jalannya yang bagus namun juga memiliki pemandangan yang indah (panoramic road) dan terdapat banyak objek wisata,” kata Menteri Basuki beberapa waktu lalu. 

Baca juga : Cegah Banjir Impor Baja, Pengusaha Minta Pertek Kemenperin Tak Dihapus

Diketahui, pembangunan underpass ini bertujuan agar akses Jalan Nasional Pantai Selatan (Pansela) Jawa yang menghubungkan Purwokerto dan Yogyakarta tetap terbuka karena pembangunan Bandara Kulonprogo, memotong jalan Pansela yang lama.

Pembangunan underpass dimulai pada November 2018 dengan biaya Rp 293 miliar bersumber dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) / Sukuk Negara Tahun Anggaran 2018-2019. 

Underpass ini merupakan yang terpanjang di Indonesia dengan bentang 1,3 kilometer dan terdiri dari konstruksi terowongan (slab tertutup) sepanjang 1.095 meter serta jalan pendekat arah timur dan barat masing-masing sepanjang 110 meter dan 100 meter. Underpass memiliki lebar 7,85 meter, clearance atas 5,2 meter dan samping 18,4 meter. (FIK)
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.