Dark/Light Mode

Terima Menlu Motegi, Presiden Jokowi Ajak Jepang Investasi di Natuna

Jumat, 10 Januari 2020 13:31 WIB
Presiden Jokowi didampingi sejumlah menteri menerima Menlu Jepang Motegi Toshimitsu, di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (10/1). (Foto: Ibrahim/Setkab)
Presiden Jokowi didampingi sejumlah menteri menerima Menlu Jepang Motegi Toshimitsu, di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (10/1). (Foto: Ibrahim/Setkab)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi mengajak pengusaha Jepang untuk berinvestasi di Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau. Hal ini disampaikan presiden saat menyambut kunjungan delegasi Jepang yang dipimpin Menteri Luar Negeri Motegi Toshimitsu di Istana Merdeka, Jumat (10/1) pagi.

"Izinkan saya, menyampaikan beberapa hal berkaitan dengan prioritas Indonesia terkait dengan Jepang. Yang pertama, di bidang investasi. Saya ingin mengajak Jepang untuk melakukan investasi di Natuna," ujar Jokowi yang didampingi Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno. 

Jokowi mengungkapkan, kerja sama antara Jepang dan Indonesia sebetulnya sudah ada di Natuna dalam bentuk pembangunan sentra kelautan dan perikanan terpadu fase pertama. Jokowi berharap, pembangunan fase kedua bisa dilanjutkan dengan lokasi yang sama. "Saya harapkan usulan pendanaan untuk fase kedua dapat segera ditindaklanjuti," harap Jokowi.

Baca juga : Pak Jokowi, Tolong Kiai Said Diopeni Ya

Dalam kesempatan yang sama, Presiden juga menekankan pentingnya bagi kedua negara untuk tetap menjalin hubungan yang baik, khususnya di bidang perekonomian. Jepang adalah salah satu mitra dagang utama Indonesia. 

Sejumlah pabrikan otomotif asal Jepang misalnya, membuka sentra produksinya di Indonesia. "Yang Mulia, Jepang adalah salah satu mitra utama Indonesia. Dan saya tahu, setelah ini yang Mulia akan melakukan pertemuan dengan menteri luar negeri Indonesia membahas kerja sama bilateral secara lebih detail," tutur Jokowi. 

Menlu Retno menambahkan, kerja sama antara kedua negara di Natuna memang bukan hal yang baru. Dalam fase ke dua, pemerintah ingin ingin ada kerja sama dalam rangka pemberdayaan nelayan, dan lain-lain. “Jadi sekali lagi ini adalah isu yang sudah cukup lama dibahas, Presiden menyampaikan kembali karena Presiden juga baru dari Natuna dan intinya pesan Presiden adalah pengembangan perikanan di Natuna akan terus diperkuat,” ucap Menlu 

Baca juga : Menlu: Indonesia Tak Akan Pernah Akui Klaim China

Beberapa kerja sama yang sudah dibahas sejak lama antara kedua negara antara lain pengembangan perikanan termasuk SKPT (Sentra Kelautan Perikanan Terpadu), pengembangan pariwisata, dan peningkatan kapasitas nelayan. 

Selain investasi di Kepulauan Natuna, Menlu jugai mengatakan, Presiden Jokowi juga mengajak Jepang melakukan investasi untuk pengembangan pulau-pulau terluar. 

Presiden berharap, draft perjanjian RCEP (Regional Comprehensive Economic Partnership) dapat ditandatangani pada tahun ini. Kemudian hal lain yang dibahas adalah mengenai kerja sama dalam konteks pengembangan sumber daya manusia. Baik melalui program vokasi maupun program internship on the job. “Jadi internship pada perusahaan-perusahaan Jepang yang ada di Indonesia, serta pengembangan bahasa Jepang,” kata Menlu. 

Baca juga : Ketua KPK: Presiden Tak Pernah Intervensi

Dia menyebut, Jepang saat ini sedang kekurangan tenaga kerja. Menurut Menlu, yang perlu diperkuat adalah antara lain mengenai masalah skill di bidang bahasa. "Kalau  kita melakukan kerja sama di bidang bahasa maka muaranya adalah dalam rangka dapat memenuhi permintaan pasar tenaga kerja Jepang dari Indonesia yang memang saat ini potensi cukup banyak," tandas Retno. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.