Dark/Light Mode

Dukung Destinasi Wisata Super Prioritas

Siang Ini, BKS Cek Kesiapan Infrastruktur Transportasi di Labuan Bajo

Minggu, 19 Januari 2020 13:35 WIB
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kiri, depan) mendampingi Presiden Jokowi, meninjau Pelabuhan Labuan Bajo, NTT, Juli 2019. (Foto: Humas Hubla)
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kiri, depan) mendampingi Presiden Jokowi, meninjau Pelabuhan Labuan Bajo, NTT, Juli 2019. (Foto: Humas Hubla)

RM.id  Rakyat Merdeka - Siang ini, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi atau BKS meninjau Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk melihat kesiapan sejumlah infrastruktur transportasi untuk mendukung daerah yang menjadi salah satu dari 5 destinasi wisata super prioritas atau 5 Bali Baru.

"Pak Menhub akan berangkat ke Labuan Bajo, untuk melihat kesiapan Pelabuhan, Bandara dan sejumlah infrastruktur transportasi lainnya yang sedang dilakukan pengembangan,” jelas Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan Hengki Angkasawan di Jakarta, Minggu (19/1).

Seperti diketahui, beberapa waktu lalu, Kemenhub telah menetapkan Konsorsium Cardig Aero Service (CAS) sebagai pemenang proyek pengembangan Bandara Komodo. Melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), dengan nilai investasi Rp 1,2 triliun dan estimasi total biaya operasional Rp 5,7 triliun.

Selain dapat mengurangi ketergantungan anggaran terhadap APBN yang terbatas, skema ini juga diharapkan dapat semakin meningkatkan pelayanan bandara. Mengingat salah satu anggota konsorsium CAS adalah pengelola Bandara Changi, Singapura yang telah terbukti memiliki kompetensi dalam memberikan layanan terbaik, bagi para pengguna jasa angkutan udara.

Baca juga : Blusukan Ke Banten, BKS Cek Proyek Infrastruktur Kereta Api

Pemerintah menargetkan peningkatan jumlah penumpang di Bandara Labuan Bajo hingga 4 juta penumpang per tahun dan kargo sebesar 3.500 ton pada 2024.

Selain bandara, pemerintah juga menyiapkan infrastruktur transportasi di wilayah yang terkenal dengan wisata Komodo-nya itu. Yakni, Pelabuhan Labuan Bajo.

Nantinya, pelabuhan tersebut akan dibagi menjadi dua. Yang sudah eksisting saat ini, diperuntukkan sebagai pelabuhan khusus penumpang. Sedangkan untuk terminal kargo atau peti kemas, akan dialihkan ke lokasi yang lain yang berjarak kurang lebih 15 km dari lokasi pelabuhan eksisting saat ini.

Untuk pelabuhan eksisting, akan dilakukan perpanjangan dermaga eksisting sepanjang 245 meter menjadi 300 meter, perpanjangan trestle yang semula 44 meter menjadi 134 meter, dan pembangunan reklamasi seluas 40 x 50 meter persegi. Dalam jangka menengah, akan dibangun terminal penumpang baru.

Baca juga : Jokowi Jajaki Percetakan Dan Infrastruktur Di Afrika

Sementara pelabuhan multipurpose yang akan berfungsi sebagai pelabuhan khusus kargo dan curah cair ini, akan dibangun oleh PT Pelindo III (Persero) dan dilengkapi lapangan penumpukan peti kemas, serta terminal curah cair.

Dermaga ini rencananya akan dapat disandari kapal berkapasitas 25.000 DWT.

Presiden Jokowi dijadwalkan meninjau lokasi proyek pembangunan multipurpose tersebut pada Senin (20/1) besok.

Seperti diketahui, kawasan Labuan Bajo di NTT merupakan satu dari 5 destinasi wisata super prioritas, yang telah ditetapkan pemerintah.

Baca juga : Tunjukkan Keberhasilan Pembangunan Infrastruktur, Jokowi Makin Pede

Dengan penetapan ini, selain sektor pariwisata, berbagai langkah strategis terus diupayakan pemerintah. Mulai dari pembangunan jaringan jalan, hingga pembangunan dan pengembangan infrastruktur transportasi seperti pelabuhan dan bandara. [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.