Dark/Light Mode

Merebak di China dan Jadi Sorotan Dunia

Terawan Minta Masyarakat Waspadai Virus Pneumonia

Minggu, 12 Januari 2020 15:56 WIB
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto (Foto: Rizky Syahputra/RM)
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto (Foto: Rizky Syahputra/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mewanti-wanti masyarakat, untuk mewaspadai virus pneumonia (radang paru-paru) berat yang kini tengah merebak di China.

Terutama, warga negara Indonesia (WNI) yang ingin plesiran ke Negeri Tirai Bambu itu.

Penyakit pneumonia di China tengah menghebohkan dunia kesehatan. Sebab penyakit itu berbeda dengan pneumonia pada lazimnya.

Penyakit itu terindikasi bisa mewabah seperti MARS dan SARS (virus pada saluran pernapasan yang bisa menyebabkan kematian).

Baca juga : Hasto Merasa Jadi Korban Framing Media Massa

Virus pneumonia adalah penyakit infeksi paru-paru di mana kantung udara (alveoli) terisi dengan nanah atau cairan, yang menyebabkan peradangan. Umumnya, penderita akan merasakan gejala berupa batuk berdahak, demam atau kedinginan, sesak napas, kelelahan, detak jantung berdegup cepat, berkeringat, diare, sakit kepala, sakit bagian dada, dan sianosis (perubahan warna kulit keabu-abuan atau kebiruan).

Terawan memastikan, berdasarkan hasil kajian, virus pneumonia yang merebak di China bukan disebabkan virus influenza. Bukan penyakit pernapasan biasa.

“Kami sudah dapat info mereka (terjangkit) sudah diisolasi, dan dilakukan penelusuran untuk mengetahui penyebabnya,” ungkap Terawan di Jakarta, Sabtu (11/1).

Terawan mengungkapkan, jumlah pasien terkena virus pneumonia misterius di China mengalami peningkatan, dari 27 orang menjadi 59 orang. Namun demikian, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sampai saat ini belum melakukan pembatasan perjalanan ke China.

Baca juga : Ringankan Korban Banjir, Relawan Lakukan Baksos di Vila Nusa Indah Bekasi

Walau begitu, Terawan meminta WNI yang bepergian ke China, untuk menghindari beberapa tempat dan aktivitas yang berpotensi menularkan penyakit tersebut.

WNI hendaknya menghindari berkunjung ke pasar ikan atau tempat penjualan hewan hidup.

Jika dalam perjalanan, merasa berinteraksi dengan orang dengan gejala demam, batuk, dan susah bernapas atau jatuh sakit dengan gejala yang sama, segera menuju fasilitas kesehatan terdekat untuk berobat.

Begitu juga jika saat tiba di Indonesia menunjukkan gejala demam, batuk, dan sulit bernapas, maka segeralah berobat. Dia mengingatkan seluruh masyarakat, agar membiasakan berperilaku hidup sehat. Antara lain cuci tangan sebelum makan, memakai masker agar tidak menular ke orang lain, makan makanan bergizi seimbang, makan buah dan sayur yang cukup, dan melakukan aktivitas fisik minimal setengah jam setiap hari.

Baca juga : Dompet Dhuafa Ajak Masyarakat Lestarikan Pencak Silat

“Jika ada tanda-tanda sakit, segera ke puskesmas atau fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. Pencegahan dapat dilakukan dengan kebersihan diri, termasuk cuci tangan. Itu yang saya minta terus digalakkan di lingkungan masyarakat,” papar Terawan.

Menurut Terawan, hingga saat ini tidak ada laporan penularan pneumonia ke Indonesia. Dia menegaskan, pneumonia di China belum terbukti, apakah terkait SARS atau tidak.

“Masyarakat tidak perlu panik karena Kemenkes sudah melakukan upaya preventif dan deteksi, terutama dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP). Kemenkes berupaya mendeteksi penyakit tersebut dari semua pintu masuk Indonesia di bandara atau pelabuhan, dengan mengaktifkan pemindai panas tubuh, untuk mendeteksi siapa saja yang masuk Indonesia. Terutama, dari negara lain,” ungkapnya. [QAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.