Dark/Light Mode

Wapres Tak Setuju Eks ISIS Dipulangkan

Kamis, 6 Februari 2020 17:24 WIB
Wakil Presiden KH Maruf Amin berserta istri Wury Estu Handayani. (Foto: Wapresri.go.id)
Wakil Presiden KH Maruf Amin berserta istri Wury Estu Handayani. (Foto: Wapresri.go.id)

RM.id  Rakyat Merdeka - Juru Bicara Wakil Presiden (Wapres) KH Masduki Baidlowi menyatakan, Wapres  KH. Maruf Amin menegaskan, pemerintah pusat masih belum bersedia memulangkan WNI eks ISIS. 

Sejauh ini pemerintah masih mengkaji dampak yang akan terjadi jika eks ISIS kembali pulang ke tanah air.

"Sampai saaat ini, seperti ditegaskan Wapres berulang-ulang kepada pers, masalah pemulangan WNI pendukung ISIS itu baru sebatas pengkajian, dan belum ada keputusan terkait pemulangan," tegas Masduki dalam keterangannya kepada RMco.id, Kamis (6/2).

Baca juga : Kemenhub Apresiasi Batik Air Bantu Evakuasi WNI Dari Wuhan

Cak Duki, sapaan Masduki Baidlowi menyebut, Kiai Maruf Amin masih dalam posisi tidak setuju jika eks anggota ISIS itu dipulangkan ke Indonesia. "Wapres tidak pada posisi berkecenderungan untuk memulangkan pendukung ISIS," ujarnya.

Soal persepsi publik Kiai Maruf membandingkan rencana pemulangan WNI eks ISIS dengan WNI di Wuhan karena ancaman virus Corona, Cak Duki menjelaskan, untuk kasus WNI di Wuhan yang dikhawatirkan adalah penularannya di dalam negeri.

Hanya saja, kekhawatiran itu bisa ditepis dengan proses obeservasi yang dilakukan pemerintah Indonesia di Kepulauan Natuna.

Baca juga : Mahfud MD Setuju Evakuasi WNI dari Wuhan

"Dari observasi sementara di sana, WNI sehat. Mereka serius ditangani, diobservasi, diisolasi, agar tetap sehat dan tidak menularkan virus," jelas Cak Duki.

Sedangkan untuk WNI eks ISIS, tingkat kewaspadaanya sangat berbeda. Lantaran menyangkut doktrin terorisme. Karenanya, pengkajiannya mesti lebih mendalam lagi.

Dalam istilah wapres, lanjut Cak Duki, WNI yang terjangkit wabah terorisme perlu ditangani dengan serius potensi dampak penularan paham radikal terorismenya saat kembali ke tanah air alias dipulangkan.

Baca juga : Anies Selalu Digunjingkan

"Artinya, yang dibandingkan Wapres, antara eks ISIS dan WNI dari Wuhan, bukan rencana pemulangannya juga bukan statusnya di mata negara Indonesia, tapi kajian dan penanganan atas dampak penularannya," pungkasnya. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.