Dark/Light Mode

Mahfud MD Setuju Evakuasi WNI dari Wuhan

Kamis, 30 Januari 2020 20:31 WIB
Menkopolhukam Mahfud MD. Foto: Sophan/RM
Menkopolhukam Mahfud MD. Foto: Sophan/RM

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Prof. Mahfud MD setuju dengan kebijakan evakuasi warga negara Indonesia (WNI) dari Wuhan, China. 


Seperti diketahui, Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China kini diisolasi setelah wabah virus corona semakin mengkhawatirkan dan menewaskan ratusan orang.


Evakuasi ini dinilainya perlu untuk menyelamatkan WNI dalam keadaan darurat.

Baca juga : Jokowi Instruksikan Segera Evakuasi WNI di Hubei


"Soal kebijakan memulangkan atau evakuasi, Saya setuju. Itu tugas negara untuk mengevakuasi warga negara yang berada dalam keadaan darurat," ungkap Mahfud saat menerima kunjungan redaksi Harian Rakyat Merdeka dan RMco.id di Rumah Dinasnya di Jalan Denpasar, C3 Nomor 09, Jakarta Selatan, Rabu (29/01).

Menteri Pertahanan era Gus Dur ini menyebut, pemerintah Indonesia pernah melakukan hal serupa. Yakni evakuasi mahasiswa dari Mesir saat negara itu dalam keadaan darurat terkait demonstrasi besar-besaran menurunkan Presiden Hosni Mubarak. Dengan dua pesawat, mahasiswa dipulangkan gratis, diberangkatkan lagi gratis juga bahkan diberi uang saku. 


"Itu tugas negara. Kalau sekarang itu diperlukan, evakuasi silakan saja," ujar Mahfud.

Baca juga : Siap Lakukan Evakuasi, Pemerintah Data WNI Yang Ada Di Wuhan


Soal potensi penyebaran virus, Mahfud yakin tentu sudah ada antisipasi dan mitigasi. 


"Apa penangananya? Misalnya tidak boleh ketemu masyarakat dulu. Isolasi dulu. Harus dilakukan, semua harus taat demi negara," ujar Mahfud.


Mengenai wabah virus Corona, Mahfud menandaskan, dalam rapat antar menteri disimpulkan, yang terjadi di Wuhan tidak segawat dan tidak menyeramkan yang diberitakan. Khususnya untuk Indonesia, kondisinya belum sampai darurat. 

Baca juga : Pemerintah Matangkan Opsi Evakuasi WNI Dari Wuhan


"Masih tahap antisipasi yang biasa, hanya tugas khusus TNI dan Menkes, belum tahap darurat. Apalagi, sejauh ini, belum ada kasus corona di Indonesia. Ada yang suspect, tetapi sampai sekarang, paling tidak sampai hari ini, tidak ada. Tidak tahu berikutnya ya karena virus itu masa inkubasinya 18 hari baru ketahuan," yakinnya. [FAQ]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.