Dark/Light Mode

Satu Vespa Sejuta Saudara

Rabu, 30 Oktober 2019 06:37 WIB
Ngopi - Satu Vespa Sejuta Saudara
Catatan :
Redaktur

RM.id  Rakyat Merdeka - Semenjak ditinggal bini pulang kampung, intensitas main dengan teman-teman saya di komunitas Vespa klasik kembali jadi sering. Sama ketika saya masih bujangan dulu, saban hari nongkrong, ngaspal atau riding, dan ngobrolin gaya Vespa dengan modifikasi yang enggak ada habisnya bersama teman-teman.

Betul, Vespa memang never ending story. Saya memandang Vespa seperti sahabat seperjalanan. Saya kerap melakukan touring, baik sendiri mau pun bersama komunitas, ke berbagai daerah dengan Vespa. Vespa sudah jadi teman hidup saya selain bini. Hehe.

Anggota komunitas Vespa sangat akrab satu sama lain. Jika saya bertemu di jalan, misalnya, masing-masing akan menyalakan klason atau mengedipkan lampu depan.

Kebersamaan dan kehangatan sesama pengendara Vespa saya rasakan ketika di jalan. Kalau lihat Vespa orang mogok, biasanya otomatis mereka berhenti. Jadinya persaudaraan di Vespa kuat. Enggak kenal tetap berhenti untuk membantu.

Baca juga : Mahfud: Prabowo Bisa Kerja Sama

Adalah ‘Soul Brother’ salah satu komunitas Vespa yang saya ikuti. Bersama komunitas ini, persahabatan dan pertemanan terbentuk. Kami juga sering berbagi masalah seputar Vespa di komunitas ini.

Menjadi pengendara Vespa klasik membuat saya mempunyai banyak teman di mana-mana. Enggak hanya di Indonesia, tetapi dari mancane gara yang juga kental akan persaudaraannya. Misalnya, di negeri jiran Malaysia, teman-teman Vespa klasik saya banyak.

Ketika ke sana beberapa tahun lalu, saya mendapat sambutan luar biasa dari komunitas Vespa klasik di Malaysia. Ketika saya bilang mau main ke Kuala Lumpur, mereka antusias. Bahkan mereka sengaja cuti kerja demi menemani saya.

Sesampainya di Malaysia, saya dijemput di bandara. Kemudian disiapin rumah untuk istirahat. Bahkan, selama tiga hari berada di Kuala Lumpur, saya tidak mengeluarkan uang untuk makan. Karena teman-teman di sana gantian bayarin makan saya.

Baca juga : Staf Ahli Kemenpora : Persiapan PON Sesuai Jadwal

Selain mendapatkan keseruan dengan mengikuti riding mengendarai Vespa di sana. Ketika pulang pun saya banyak di kasih cenderamata seperti asesoris dan merchandise Vespa.

Sampai segitunya persaudaraan dan kehangatan sesama pengendara scooter Vespa. Makanya, bener banget dengan slogan anak Vespa. “Satu Vespa Sejuta Saudara”.

Vespa yang saya kendarai ada dua. Pertama, jenis PX 150 keluaran tahun 1995, yang mempunyai bodi gemuk di belakang. Kedua, jenis Smallframe P 100 TS keluaran tahun 1982, yang mempunyai bodi kecil dan ramping. Kedua jenis ini sangat mudah perawatannya.

Sekarang, pengguna Vespa klasik di Indonesia semakin banyak. Dari kalangan muda sampai tua menyukainya.Tidak hanya kaum laki-laki, wanita juga mulai menyukai Vespa klasik.

Baca juga : KNPI Kecam Keras Serangan Brutal terhadap Wiranto

Mungkin, 20 tahun lagi motor-motor lain sudah rusak dan tidak bisa jalan lagi. Tetapi Vespa akan tetap lari layaknya kuda besi. [HENDRAWAN KOSIM WIJAYA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.