Dark/Light Mode

Dinyatakan Sehat, WNI yang Diobservasi di Natuna Siap Dipulangkan

Kamis, 13 Februari 2020 13:06 WIB
Menko PMK Muhadjir Effendy (tengah) saat mengunjungi salah satu laboratorium tempat pengujian sampel yang terduga terinfeksi virus corona. (Foto: Kemenko PMK)
Menko PMK Muhadjir Effendy (tengah) saat mengunjungi salah satu laboratorium tempat pengujian sampel yang terduga terinfeksi virus corona. (Foto: Kemenko PMK)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah telah melakukan upaya maksimal untuk memastikan WNI yang dipulangkan dari Wuhan, China, benar-benar berada dalam kondisi sehat dan terbebas dari Covid-19. Salah satunya melalui proses transit observasi yang dilakukan di Natuna, Kepulauan Riau.  

Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyatakan, setelah hampir dua pekan menjalani observasi, para WNI itu dinyatakan sehat dan siap dipulangkan dalam beberapa hari ke depan. Mereka sudah diperiksa secara medis.        

"Mereka yang diobservasi, insya Allah semua sehat. Tinggal kita siapkan agar keluarga dan masyarakat di lingkungan tempat mereka tinggal serta mau menerima kepulangannya" ujarnya, di Jakarta, Kamis (13/2).            

Baca juga : Renovasi Istiqlal Telan Dana Rp 475 Miliar

Terkait suspek terduga pasien terinfeksi Covid-19 di Indonesia, Muhadjir menegaskan, telah dilakukan pemeriksaan specimen dari pasien-pasien tersebut per 11 Februari 2020. Telah diterima 70 specimen, 68 specimen hasilnya negatif, dan 2 specimen masih dalam proses.         

Guna lebih memastikan serta meyakinkan proses maupun fasilitas laboratorium yang digunakan untuk pemeriksaan sampel terduga terinfeksi Covid-19, Muhadjir mengunjungi salah satu laboratorium tempat pengujian sampel yang terduga terinfeksi virus tersebut. Menurutnya, fasilitas yang ada di laboratorium tersebut sangat lengkap dan berkualitas. Mulai dari ketersediaan alat deteksi Covid-19 yaitu Polymerase Chain Reaction (PCR) dan ketersedediaan primernya. Dengan alat tersebut, waktu pemeriksaan relatif singkat yakni hanya sekitar dua jam, dan mampu memperoleh hasil yang akurat mengenai keberadaan Covid-19.          

"Tidak butuh waktu lama. Dengan alat PCR yang kita punya, dalam waktu dua jam kita sudah bisa mengetahui apakah ada Covid-19 itu atau tidak. Bahkan pilihannya hanya ada atau tidak" ungkap Menko PMK.          

Baca juga : Wapres Tak Setuju Eks ISIS Dipulangkan

Sebelumnya, wabah Covid-19 telah menyebar ke beberapa negara dalam kurun waktu relatif singkat dan cukup mengkhawatirkan dunia. Selain jumlah korban yang terus bertambah, tidak semua negara dinilai siap untuk mengantisipasi kemungkinan masuk dan menyebarnya virus corona.          

Indonesia sempat disebut-sebut sebagai salah satu negara yang disangsikan kemampuannya dalam mengantisipasi penyebaran virus tersebut. Namun dengan ketersediaan laboratorium yang disertai fasilitas lengkap, pemerintah berani memastikan bahwa bahwa Indonesia siap dan mampu mengantisipasi Covid-19.          

"Dengan jumlah PCR yang cukup memadai, dalam waktu sehari kita bisa meneliti lebih dari 1.000 sampel. Sehingga demikian bisa saya sampaikan kepada masyarakat Indonesia dan tentu saja negara lain yang selama ini meragukan kemampuan Indonesia, saya bisa pastikan kita mampu. Indonesia Bisa!" pungkas Muhadjir. [DIR]  

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.