Dark/Light Mode

Muhadjir: Observasi WNI ABK Dilakukan Hati-hati

Senin, 24 Februari 2020 20:43 WIB
Menko PMK, Muhadjir Effendy memimpin rapat pemulangan ABK di kapal Diamond Princess dan World Dream. (Foto: Ist)
Menko PMK, Muhadjir Effendy memimpin rapat pemulangan ABK di kapal Diamond Princess dan World Dream. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah segera melakukan evakuasi terhadap WNI yang menjadi Anak Buah Kapal (ABK) World Dream dan juga Diamond Princess. Namun dalam prosesnya, evakuasi akan dilakukan bertahap dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian.

Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendy mengatakan, dari dua kelompok tersebut, evakuasi pertama akan dilakukan terhadap 188 ABK dari World Dream. Evakuasi secara transfer (boat to boat) dari Kapal World Dream ke Kapal Rumah Sakit dr. Soeharso milik TNI.

"Estimasi pemindahan boat to boat akan dilakukan pada tanggal 26 Februari jam 10.00 di Selat Durian dan akan tiba di Pulau Sebaru Kecil 28 Februari sekitar jam 9.00 WIB," ujarnya usai rapat Rencana Pemulangan WNI ABK di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Senin (24/2).

Baca juga : Natuna Jadi Tempat Observasi WNI, Bupati: Orang Sehat Kita Terima

Menurut Muhadjir, observasi di Pulau Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu, akan dilaksanakan selama 14 hari sejak kedatangan di pulau tersebut. Prosedur yang sama dilakukan saat observasi WNI dari Wuhan, China, di Pulau Natuna, Kepulauan Riau, beberapa waktu lalu.

Sementara itu, berbagai fasilitas telah tersedia secara lengkap di Pulau Sebaru Kecil yang pada dasarnya merupakan pulau kosong tak berpenghuni. Dipilihnya Pulau Sebaru Kecil pun selain karena pulau tersebut tak berpenghuni juga karena pulau di sekelilingnya yang juga tak berpenghuni sehingga aman.

"Dulunya pulau ini adalah tempat rehabilitasi narkoba. Fasilitasnya lengkap, ada AC-nya juga sama seperti waktu observasi di Natuna dan kita akan pastikan mereka nyaman," tutur Muhadjir.

Baca juga : WNI Yang Kelar Masa Observasi di Natuna, Dilepas Pake Adat Melayu

Sedangkan, untuk proses evakuasi terhadap ABK WNI Diamond Princess yang saat ini masih berada di Perairan Yokohama, Jepang, pemerintah akan sangat berhati-hati dan bertanggung jawab untuk mengamankan dan mengobservasi ABK tersebut, terlebih 264 juta masyarakat Indonesia.

"Pemerintah Indonesia melalui Kemlu akan tetap menjalin komunikasi intensif dan kerja sama dengan Pemerintah Jepang dalam penanganan WNI ABK Diamond Princess di Jepang," tandas Menko PMK.

Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto mengatakan, 188 WNI ABK yang akan dievakuasi dari Kapal World Dream dalam keadaan sehat. Mereka semua sudah mengantongi sertifikat sehat dari Hongkong dan jaminan sehat dari pihak Kapal World Dream.

Baca juga : Semuanya Negatif Virus Corona, 238 WNI di Natuna Dipulangkan Hari Ini

"Tetapi apapun, arahan Pak Presiden semua harus dilaksanakan dengan penuh kehati-hatian. Beberapa skenario juga sudah kita siapkan, semoga semua bisa berjalan dengan baik," pungkas Menkes. [DNU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.