Dark/Light Mode

Soal Larangan Mudik, Luhut: Orang Susah Jangan Ditambah Susah

Selasa, 31 Maret 2020 16:13 WIB
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan. (Foto: ist)
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah belum punya langkah tegas untuk melarang mudik bagi warga Jakarta yang merupakan daerah dengan kasus positif corona (covid-19) terbanyak di Indonesia.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, aturan mudik masih akan dirapatkan oleh pemerintah. Menurut Luhut, pemerintah sangat berhati-hati dalam mengeluarkan kebijakan apapun terkait dampak corona ini.

Baca juga : Larangan Mudik Masih Dikaji, Keputusannya 2 Hari Lagi

"Presiden selalu berpikir orang susah jangan ditambah susah," ujarnya melalui keterangan videonya, Selasa, (31/3). 

Luhut mengakui sampai saat ini hanya ada imbauan dari pemerintah pusat, "Kalau mudik rame-rame kamu tanpa sadar membuat kemungkinan orang lain meninggal atau kau sendiri. Jadi tergantung kita, kalau tak ada kesadaran bisa menambah jumlah meninggal dan orang susah," tuturnya.

Baca juga : Larangan Mudik Cuma Dianggap Angin Lalu

Tak hanya itu, kata Luhut, menteri-menteri juga diminta untuk melakukan analisis terkait dampak ekonomi yang mungkin timbul dari keputusan yang akan diambil nantinya. Selain tentang mudik, pemerintah juga lagi membahas opsi karantina wilayah. 

Opsi ini sebelumnya diusulkan Luhut dalam rapat terbatas bersama Jokowi, kemarin. Luhut menjelaskan, keputusan terkait karantina wilayah akan segera diketok minggu ini dengan mempertimbangkan berbagai hal

Baca juga : Tim Tanggap Covid-19 DKI Sebut 121 Orang Yang Dipantau Sudah Sehat

"Intinya Pak Jokowi nggak mau rakyat menjadi korban yang lebih parah. Apalagi beliau lihat rakyat kecil yang jumlahnya sampai berapa puluh juta," ucapnya. [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.