Dark/Light Mode

Ini 4 Sektor Paling Tertekan Karena Corona

Rabu, 1 April 2020 14:02 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani. (Foto: net)
Menteri Keuangan Sri Mulyani. (Foto: net)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Keuangan, Sri Mulyani mengatakan ada empat sektor yang paling tertekan oleh virus corona (covid-19). Yaitu rumah tangga, UMKM, korporasi, dan sektor keuangan.

Menurut Sri Mul, sektor paling terdampak ada rumah tangga. Sektor ini akan mengalami tekanan dari sisi konsumsi, karena masyarakat sudah tidak beraktivitas di luar rumah sehingga daya beli pun menurun.

Baca juga : Tak Isolasi Diri, Fotografer Pribadi PM Inggris Bisa Tularkan Corona

Tak hanya itu, sektor imk juga terancam kehilangan pendapatan karena tidak dapat bekerja untuk memenuhi kebutuhan dasarnya, terutama bagi keluarga miskin dan rentan di sektor informal.

Kemudian sektor lainnya adalah usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Sektor ink mengalami tekanan akibat tidak dapat melakukan kegiatan usaha sehingga kemampuan untuk memenuhi kewajiban kredit terganggu. Karena itu, Non Performing Loan (NPL) perbankan untuk UMKM turut berpotensi meningkat signifikan sehingga berpotensi semakin memperburuk kondisi perekonomian.

Baca juga : YLKI Buka Posko Pengaduan Wabah Virus Corona

Menurut Sri Mulyani, kemampuan UMKM ketika terjadi krisis pada 1997 hingga 1998 sangat berbeda dengan sekarang sebab saat itu sektor ini masih mampu bertahan untuk menghadapi kondisi tersebut. “Sementara di Covid-19 ini justru terpukul paling depan karena tidak ada kegiatan masyarakat,” katanya.

Sementara itu, kata dia, pada sektor korporasi yang akan paling terganggu aktivitas ekonominya adalah manufaktur, perdagangan, transportasi, serta akomodasi seperti perhotelan dan restoran. Kondisi ini menyebabkan penurunan pada kinerja bisnis dan terjadi pemutusan hubungan kerja hingga ancaman kebangkrutan.

Baca juga : Chris Cuomo, Presenter CNN Sekaligus Adik Gubernur New York, Kena Corona

Selanjutnya, Sri Mul mengatakan sektor keuangan juga mengalami tekanan akibat pandemi ini yaitu perbankan dan perusahaan pembiayaan berpotensi mengalami persoalan likuiditas dan insolvency. “Ditambah dengan volatilitas pasar keuangan dan capital flight yang menyebabkan tekanan makin besar,” ujarnya. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.