Dark/Light Mode

Jokowi: Jangan Lagi Ada Dokter Yang Meninggal Dunia Karena Kurangnya APD

Senin, 20 April 2020 18:42 WIB
Presiden Jokowi
Presiden Jokowi

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi minta agar perlindungan terhadap tenaga medis, baik dokter, dan perawat dioptimalkan dalam menangani pandemi Covid-19.

Jokowi tak ingin ada lagi tenaga medis yang wafat karena kekurangan Alat Pelindung Diri (APD) dalam menangani pasien terinfeksi virus corona.

Hal itu disampaikan  Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo saat menyampaikan arahan dari Presiden Joko Widodo usai rapat terbatas melalui virtual di  Istana Merdeka, di Jakarta, Senin (20/04).

Baca juga : Lukman Niode Meninggal, KONI: Dunia Renang Kehilangan Sang Legendaris

“Penekanan Presiden,  untuk memberikan perlindungan optimal kepada para dokter dan tenaga medis lain sebagai garda terdepan,” kata Doni. 

Untuk mencegah hal itu, Kepala negara meminta ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD) bagi para tenaga medis dipastikan ada atau tercukupi.

"Presiden tidak ingin ada dokter yang wafat karena APD belum maksimal. Perlu kerja sama dari semua pihak agar dokter dapat perlindungan yang lebih baik lagi,” ujarnya .

Baca juga : Jokowi Minta Mendagri Tegur Pemda Yang Belum Siapkan Anggaran Corona

Dalam rapat tersebut, lanjut  Doni, Presiden juga menginginkan agar seluruh tenaga medis mendapat APD yang terbaik, dan sesuai standar WHO.

Pemerintah juga mengimbau sosialisasi dan edukasi mengenai penggunaan layanan telemedis dilakukan secara massif, agar masyarakat yang mengeluh sakit dengan gejala ringan tidak serta merta pergi ke rumah sakit. 

Dengan layanan telemedis, interaksi antarindividu di rumah sakit, termasuk interaksi dengan dokter berkurang sehingga risiko penularan virus Corona dapat diminimalisir.

Baca juga : WNI Pasien Corona Asal Jakarta Meninggal Dunia di Turki

Doni mencatat hingga Minggu (19/4), jumlah pasien Covid-19 di Indonesia mencapai 6.575 orang, 686 pasien sudah dinyatakan sembuh dan 582 pasien meninggal dunia. 

Selain itu,  ada 178.883 orang dalam pemantauan (ODP) dan 15.646 pasien dalam pengawasan (PDP) yang dipantau kondisinya. [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.