Dark/Light Mode

Bangun Jembatan Gantung, Basuki Manjain Rakyat Aceh

Senin, 11 Februari 2019 09:28 WIB
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.(Foto : istimewa)
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.(Foto : istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pembangunan jembatan gantung di Serambi Mekkah terus dibangun. Infrastruktur kerakyatan di Aceh, ini akan memperlancar mobilitas dan memangkas waktu tempuh antar desa yang sebelumnya harus memutar jauh akibat dipisahkan oleh kondisi geografis Indonesia, seperti lereng, bukit, jurang atau sungai

“Hadirnya jembatan ini akan mempermudah dan memperpendek akses warga masyarakat perdesaan menuju sekolah, pasar, tempat kerja, mengurus administrasi ke kantor kelurahan atau kecamatan dan akses silaturahmi antar warga,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, kemarin.

Pada tahun 2018, kata Basuki, pemerintah membangun 4 Jembatan Gantung yang terdiri dari 3 unit menggunakan dana APBN maupun Dana Otonomi Khusus Aceh (DOKA). Adapun tiga jembatan gantung yang dibangun pakai dana APBN adalah Jembatan Gantung Pante Kala (60 meter), di Kabupaten Aceh Barat Daya dengan anggaran Rp 4,3 miliar, Tanjong Dalam (72 meter) di Kabupaten Aceh Utara dengan anggaran Rp 5,14 miliar dan Gunung Setan (72 meter) di Kabupaten Aceh Utara dengan anggaran Rp 6,16 miliar.

Baca juga : Kenaikan Iuran BPJS Cuma Nambah Kesusahan Rakyat

Sementara itu, Jembatan Gantung Sikundo (90 meter) yang berada di Kecamatan Pante Ceureumen, Kabupaten Aceh Barat yang menghubungkan Desa Sikundo dengan Desa Jambak. Pembangunan jembatan ini dilaksanakan dalam periode 2016-2018 dengan biaya Rp 3,74 miliar.

Progres pembangunan Jembatan Gantung Sikundo saat ini telah fungsional hingga kendaraan roda 2 (rencana roda 4). Dengan selesainya jembatan ini, maka warga kedua desa tidak lagi melintasi sungai memakai titiang kabel yang sudah digunakan warga sejak tahun 1979.

Masyarakat terutama para pelajar tidak lagi berangkat ke sekolah melewati titian kabel diatas Sungai Sikundo untuk belajar di Desa Jambak. Sebelumnya, di media sosial sempat viral foto warga Desa Sikundo yang menyeberangi sungai menggunakan jembatan kabel ala Indiana Jones.

Baca juga : Butet, Resmi Gantung Raket

Foto tersebut, kata Basuki merupakan foto yang diambil tahun 2016. Sejak tahun 2016, sudah mulai dibangun secara bergotong-royong dengan anggaran Pemerintah Kabupaten Aceh barat dan dilanjutkan dengan anggaran Pemerintah Aceh.

Di 2019, pembangunan jembatan gantung di Aceh, akan dilanjutkan sebanyak 9 unit yang terbagi 6 unit didanai oleh APBN dan 3 unit didanai dari Anggaran Pendapatan Belanja Aceh (APBA).

“Enam jembatan gantung yang didanai APBN, yakni Jembatian Gantung Geunie (42 meter) di Kabupaten Pidie Jaya, Alur Ngang (60 meter) di Kabupaten Gayo Lues, Blang Panu (120 meter), Keude Trumon (90 meter) di Kabupaten Aceh Selatan serta di- usulkan Blang Brandeuh (90 meter) di Kabupaten Nagan Raya dan Siron (120 meter) di Kabupaten Aceh Besar,” kata Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional I Banda Aceh Achmad Subki.

Baca juga : Basuki Lawan Uno

Tiga jembatan gantung yang akan dibangun dengan dana Otsus Aceh yakni Seurendek- Tanoh Mirah (150 meter) di Kabupaten Aceh Barat, Baro-Sipot (150 meter) dan Pulo Teungoh-Dusun Sengkadeh (30 meter). Ketiganya berada di Kabupaten Aceh Barat. [QAR]

 

QA&

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :