Dark/Light Mode

Direstui Jokowi, Ini 5 Senjata BPPT Hadapi Covid-19

Kamis, 21 Mei 2020 15:08 WIB
Presiden Jokowi saat menginspeksi lima alkes buatan Badan Pengkajian dan Penerapakan Teknologi (BPPT). Foto: Sekretariat Presiden
Presiden Jokowi saat menginspeksi lima alkes buatan Badan Pengkajian dan Penerapakan Teknologi (BPPT). Foto: Sekretariat Presiden

RM.id  Rakyat Merdeka -
Demi mendukung perang melawan Covid-19, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) sukses membuat lima produk alat kesehatan (alkes). Kelima senjata ini diluncurkan Presiden Jokowi secara virtual pada Rabu (20/5).

BPPT melalui Satuan Tugas Riset dan Inovasi Teknologi untuk Penanganan Covid-19 (TFRIC-19) memproduksi alkes berupa RDT kit, PCR tes kit, artificial intelligence pendeteksi Covid-19, mobile laboratorium bio safety level 2 dan emergency ventilator.

Baca juga : BI dan Kemlu Perkuat Diplomasi Ekonomi Hadapi Covid-19

Inovasi ini lahit dari sinergi dan kerja sama antara 11 lembaga litbang, 18 perguruan tinggi, 11 asosiasi atau komunitas, 3 rumah sakit, 2 industri dan 6 start up.

Presiden Jokowi menyampaikan bahwa karya inovasi ini sangat dibutuhkan di tengah pandemi.  “Ada rapid test yang sudah diproduksi kira-kira 100 ribu unit. PCR test kit juga sudah 100 ribu. Kemudian ada emergency ventilator. Produk serupa juga sudah dibuat ITB, UI, UGM, PT Dharma, PT Poly Jaya. Ini tinggal produksinya," ucap Jokowi dalam sambutan yang diunggah pada kanal YouTube Setpres. 

Baca juga : Karyawan Hingga Direksi Jamkrindo Patungan Donasi Covid-19

Produk inovasi dari TFRIC-19 mendorong ekosistem dalam negeri, khususnya di bidang kesehatan. Di sisi lain, berbagai produk inovasi karya anak bangsa terwadahi dapat mendukung kesiapan dan ketahanan nasional kita dalam konteks penyakit menular. 

Menurut Kepala BPPT Hammam Riza, lima produk ini merupakan jawaban atas ketergantungan Indonesia terhadap produksi alkes dari luar negeri. “Semoga kondisi ini menjadi pembelajaran nasional yang baik dan harus kita sikapi dengan positif,” terang Hammam.

Baca juga : Tajdid Institute Sebar Paket Sembako untuk Warga Terdampak Covid-19

Hammam juga berharap agar inovasi teknologi untuk substitusi impor, untuk ketahanan nasional, sudah saatnya menjadi prioritas. Termasuk upaya mendorong tumbuhnya industri hulu dan industri antara. 

Namun, tantangan yang kini masih dihadapi terkait dengan pelengkap dari alkes PCR test kit yaitu bahan reagen. Pengembangan alkes sempat terkendala oleh ketersediaan alat reagen yang saat ini masih harus impor. Meski begitu pada akhir Mei 2020 PCR test kit akan rampung didistribusikan ke rumah sakit serta laboratorium yang menguji spesimen Covid-19. [KRS]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.