Dark/Light Mode

Atasi Ancaman Krisis

Menkop Tunjuk Koppontren Al Ittifaq Jadi Role Model Koperasi Pangan

Selasa, 23 Juni 2020 12:05 WIB
Menkop UKM Teten Masduki (kedua kiri) bersama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meninjau Pesantren Al Ittifaq di Ciburial, Bandung. (22/6). (Foto: ist)
Menkop UKM Teten Masduki (kedua kiri) bersama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meninjau Pesantren Al Ittifaq di Ciburial, Bandung. (22/6). (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan Pangan Dunia (FAO) mengingatkan ancaman ini krisis pangan di tengah pandemi Covid-19. Namum bagi Indonesia yang tanahnya subur, ancaman krisis pangan bisa diatasi dengan sinergi antar petani dalam sebuah koperasi.

Hal itu ditegaskan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dalam kunjungannya ke Koperasi Pondok Pesantren Al Ittifaq di kawasan Ciburial, Desa Alamendah, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, Minggu (21/6).

Selain mendorong gerakan masyarakat untuk menanam  tanaman pangan, dia juga harus terus meningkatkan koperasi pangan sebagai bentuk antisipasi datangnya krisis pangan. Salah satunya Koppontren Al Ittifaq merupakan koperasi sektor riil yang bergerak di sektor pangan, akan dikembangkan ke depan sebagai role model.

Baca juga : Anis Matta Sulap Ruang Kerja Jadi "Studio Mini"

"Kemenkop akan memback-up koperasi atau koppontren seperti itu melalui pembiayaan LPDB KUMKM. Kita akan memprioritas sektor pangan," ujarnya dalam keterangannya, Selasa (23/6).

Dengan menerapkan sistem online, diameyakini Koppontren Al Ittifaq bakal menjadi percontohan bagi koppotren lainnya di Indonesia. Karena, pesantren ini sudah transformatif, pro teknologi, dan sudah melek IT. "Kita akan mempercepat transformasi digitalisasi ekonomi, terutama untuk KUMKM," imbuhnya.

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, yang turut hadir mengatakan, sektor usaha yang sangat terdampak pandemi Covid-19 adalah perdagangan, jasa, dan industri. "Sektor pertanian hanya sedikit terdampaknya. Terlebih lagi, kita punya program strategis One Pesantren One Product. Insya Allah, mulai Agustus mendatang, ekonomi kita melaju kembali," janjinya.

Baca juga : Fotografi Ala Sekjen PAN Saat WFH, Istri Jadi Model Dadakan

Sesepuh Ponpes Al Ittifaq KH Fuad Affandi mengatakan, pesantren menghasilkan beberapa komoditas unggulan, seperti jeruk dekompon, horenzo (bayam Jepang), cabe, wortel Sinkuroda, Butter Nut Pumpkin (Labu madu) dan jagung.

"Pemasok hasil pertanian terdiri dari 270 orang petani binaan yang tersebar di Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Cianjur," terangnya.

Hasil pertaniannya itu dipasarkan di antaranya melalui jaringan supermarket Superindo, Yogya Supermarket, Aeon Mall BSD, hingga pasar-pasar tradisional. Selain penjualan secara konvensional, Koppontren Al Ittifaq juga melakukan penjualan secara online melalui aplikasi Alifmart.

Baca juga : Menko Airlangga Rajin Pelototin Harga Pangan

"Koppontren Al Ittifaq saat ini melakukan program kemitraan dengan Japan International Coorporation Agency (JICA) dan Progamma Uitzending Manajer (PUM) Belanda," terangnya. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.