Dark/Light Mode

Antisipasi Ketersediaan Pasokan

Menko Airlangga Rajin Pelototin Harga Pangan

Rabu, 18 Maret 2020 07:24 WIB
Airlangga Hartarto
Airlangga Hartarto

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah terus melakukan pemantauan harga dan pasokan pangan secara rutin setiap minggu. 

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, langkah ini dilakukan dalam rangka antisipasi ketersediaan pasokan pangan pokok untuk menghadapi penyebaran wabah virus corona. 

Apalagi sebentar lagi akan memasuki masa bulan Ramadan dan Lebaran.“Kita akan monitor terus.Pangan tidak boleh kurang, itu arahan Presiden,” tegasnya di Jakarta, kemarin. 

Secara umum, kata Airlangga, telah dibahas posisi stok, pasokan dan harga 11 komoditas bahan pangan pokok. Perkiraan ketersediaan dan kebutuhan beberapa bahan pangan pokok utama, terutama komoditas beras, jagung, daging sapi/kerbau, gula dan bawang putih dijamin cukup untuk memenuhi kebutuhan. 

“Stok beras, jagung, daging sapi/kerbau, gula dan bawang putih dijamin cukup untuk memenuhi kebutuhan, ” katanya. 

Baca juga : Kementerian Pertahanan Perkuat Kerjasama dengan BNI

Lebih lanjut, Airlangga mengungkapkan, terdapat 3,5 juta ton stok beras yang tersebar di Perum Bulog, penggilingan dan pedagang. Panen raya diperkirakan terjadi di Maret, April dan Mei 2020. 

Sehingga akhir Mei akan terdapat stok beras sebesar 7,7 juta ton. Sementara, stok jagung pada akhir Februari 2020 sebesar 661 ribu ton dan panen pada Maret diperkirakan mencapai 6,2 juta ton. 

Stabilisasi harga gula, kata Airlangga, juga akan dilaksanakan dengan mendistribusikan gula 20 ribu ton oleh Perum Bulong dengan harga sebesar Rp 10.500 per kg.

“Selain itu, akan segera direalisasikan penyediaan gula konsumsi sejumlah 150 ribu ton oleh BUMN yang ditugaskan,” ucapnya. 

Badan Reserse Kriminal Kepolisian (Bareskrim Polri), ikut mengeluarkan surat imbauan kepada pengusaha dan pedagang. Surat imbauan tersebut teruang dengan nomor B/1872/ III/Res.2.1/2020/Bareskrim. 

Baca juga : Mentan Pastikan Ketersediaan Pangan Jelang Puasa dan Lebaran Aman

Surat tersebut ditujukan ke Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Puskoppas, Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI), APDI, dan INKOPAS. 

Dirtipideksus Bareskrim Polri Brigjen Daniel Monang Silitonga menuturkan, untuk pembelian beras dibatasi 10 kg, gula maksimal 2 kg, minyak goreng maksimal 4 liter dan mie instan maksimal 2 dus. 

“Iya, tadi malam kita keluarkan surat itu agar juga tidak ada yang memanfaatkan situasi,” katanya. 

Daniel menuturkan, pembatasan difokuskan pada bahan pokok. Karena bahan pokok tersebut menjadi target dalam panic buying di tengah masyarakat.

“Teori ekonomi, makin meningkat makin mahal harganya. Karena itu, rakyat tidak usah panik, biasa saja. Tidak usah borong-borong. Biasa saja, kan pangan tersedia,” ujarnya. 

Baca juga : Menko Airlangga Racik 8 Paket Kebijakan Tangkal Virus Corona

Dari data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), Nasional, beberapa harga bahan pokok melonjak naik. Harga cabai rawit merah meningkat tajam. 

Rata-rata harga cabe rawit merah kini Rp 43.900 per kg, atau melonjak hingga Rp 4.150 per kg dari pekan sebelumnya yang sebesar Rp 39.750 per kg. Harga gula pasir lokal juga kian mahal. 

Komoditas itu rata-rata dijual sebesar Rp 16.850 per kg atau naik dari pekan lalu sebesar Rp 16.650 per kg. Harga minyak goreng juga terlihat semakin mahal. Untuk minyak goreng kemasan bermerek naik Rp 350 per kg dari Rp 14.700 per kg menjadi Rp 15.050 per kg. [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.