Dark/Light Mode

Produksi Pangan Naik, Harga Dijaga

Kamis, 21 Februari 2019 06:03 WIB
Menteri Amran Sulaiman (berkemeja putih) saat menghadiri Temu Tani Milenial dan Kontes Ternak Sapi Madura, di Desa Kaduara Barat, Kecamatan Larangan, Pamekasan, Jawa Timur, kemarin. 
Menteri Amran Sulaiman (berkemeja putih) saat menghadiri Temu Tani Milenial dan Kontes Ternak Sapi Madura, di Desa Kaduara Barat, Kecamatan Larangan, Pamekasan, Jawa Timur, kemarin. 

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Pertanian Amran Sulaiman memastikan, Pemerintah akan menjamin harga pangan hasil produksi petani. Pemerintah tidak ingin petani rugi karena harga anjlok saat panen tiba. 

Hal itu disampaikan Amran saat menghadiri Temu Tani Milenial dan Kontes Ternak Sapi Madura, di Desa Kaduara Barat, Kecamatan Larangan, Pamekasan, Jawa Timur, kemarin. Di acara itu, hadir juga Anggota Komisi IV DPR Yus Sudarso.

Di acara tersebut, Menteri Amran juga menyalurkan bantuan ke petani Madura. Nilainya mencapai Rp 10 miliar. Bantuannya berupa berbagai benih hortikultura, sapi, kambing, ayam, dan alat mesin pertanian (alsintan).

Baca juga : Sunan Kali Jaga

Dalam paparannya, Menteri Amran menjamin, setiap bantuan dapat dinikmati para petani tanpa melalui jalur birokrasi panjang. Penyerahan bantuan juga bebas pungli.  “Kalau hari ini butuh, harus segera dikirim. Ini Kabinet Kerja, bukan (kabinet) penebar janji. Saya tidak akan datang hari ini kalau bantuannya tidak siap,” tegasnya.

Amran menegaskan, bantuan tersebut merupakan bentuk perhatian luar biasa dari Pemerintah ke para petani. Dia pun berjanji, akan memfasilitasi pembangunan embung pertanian. Embung itu untuk mengatasi kendala kekeringan di Madura pada musim kemarau.

“Madura mataharinya bersinar, tapi musim kering tidak punya air. Ada potensi air dari hujan. Mimpi kami adalah, air hujan yang jatuh jangan sampai terbuang sebelum dimanfaatkan untuk sektor pertanian kita,” jelas Amran.

Baca juga : Pers Wajib Perangi Hoaks

Amran kemudian berpesan ke para petani untuk terus membangun kawasan. Ia mengapresiasi keberhasilan petani Madura yang sudah menjadi penyangga pangan untuk Jawa Timur. Karena itu, pihaknya berkomitmen menjaga harga jual produk petani agar tidak anjlok saat panen.

“Presiden menyebutkan, jangan sampai petani rugi. Harga tidak boleh anjlok. Untuk itu, Bulog harus hadir. Sebentar lagi panen padi, Bulog harus siap serap gabah,” ujarnya. 

Yus mengapresiasi kebijakan Kementerian Pertanian (Kementan) dalam mendorong peningkatan produksi pangan. Dia pun meminta agar peningkatan produksi itu dibarengi dengan jaminan harga pangan. Politisi Partai Demokrat ini memaparkan, saat panen, harga pangan di petani biasanya selalu anjlok. Termasuk di daerah pemilihannya di Madura. Karena itu, Pemerintah harus punya terobosan agar kondisi itu tidak terus berulang.

Baca juga : Politisi PKB Puji Pandangan Kiai Maruf Soal Terorisme

“Saat panen, harga di tingkat petani biasanya jatuh. Kami mengharapkan ada solusi untuk memajukan petani,” ungkap Yus.

Yus juga setuju dengan langkah Kementan yang getol mendorong ekspor pertanian. Untuk daerah Madura, ekspor tersebut sangat potensial. Asalkan Pemerintah bisa melakukan empat hal. Yaitu, pembangunan sarana perairan, mekanisasi pertanian, penggunaan bibit unggul, dan pendampingan langsung ke para petani.  

“Kita bersyukur, kinerja ekspor pertanian pada 2018 meningkat 29,7 persen dibanding 2016, yaitu menjadi Rp 499 triliun. Ini capaian pertanian yang luar biasa,” pujinya. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :