Dark/Light Mode

Jokowi Jelaskan Alasan Bentuk Komite Baru, Agar Gas dan Rem Seimbang

Senin, 27 Juli 2020 15:44 WIB
Presiden Jokowi (Foto: Instagram/jokowi)
Presiden Jokowi (Foto: Instagram/jokowi)

RM.id  Rakyat Merdeka - Dalam Rapat Terbatas (Ratas) dengan Komite Penanganan Pemulihan Ekonomi Nasional dan Penanganan Covid-19, Senin (27/7), Presiden Jokowi menjelaskan alasannya membentuk komite baru tersebut. Salah satunya, agar gas dan rem dalam penanganan Covid-19 seimbang.

Dalam arahannya, Kepala Negara mewanti-wanti bahwa dunia, termasuk Indonesia masih dalam suasana krisis, baik ekonomi maupun kesehatan. Agar api semangat dan kehati-hatian dalam menangani krisis tetap menyala.

Baca juga : Kasus Baru Nambah 1.693, DKI dan Jawa Tengah Balapan

Sebab, dari informasi yang ia terima, kasus Covid-19 secara global sudah mencapai 15,8 juta dengan angka kematian 640 ribu orang. Di Amerika Serikat 4,2 juta, Brazil 2,3 juta, dan India 1,4 juta orang. 

"Oleh sebab itu, hati-hati, hati-hati betul. Jangan sampai aura krisis itu sudah hilang. Semangat menangani krisis ini hilang atau turun," ujar Presiden, di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (27/7).

Baca juga : Tak Ingin Jawa Barat Bernasib Kayak Korsel, Doni Monardo Warning Ridwan Kamil

Presiden kemudian menyampaikan beberapa alasannya membentuk komite baru ini. Yang utama, komite ini dibentuk untuk mengintegrasikan kebijakan kesehatan dan kebijakan ekonomi. "Agar seimbang antara gas dan remnya," ujarnya.

Menurutnya, penanganan kesehatan tetap menjadi prioritas, tidak boleh kendur. Aura krisis kesehatan ini, imbau Jokowi harus terus digaungkan sampai vaksin tersedia dan bisa digunakan secara efektif. [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.