Dark/Light Mode

Menteri Rini: Program Wirausaha Pertanian Dongkrak Pendapatan Petani Pamarican

Rabu, 27 Februari 2019 17:08 WIB
Menteri BUMN Rini Soemarno saat meninjau kegiatan operasional pabrik pengolahan gabah di Sentral Pengolahan Beras Terpadu (SPBT) di Desa Neglasari, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Rabu (27/2). (Foto: Humas Kementerian BUMN)
Menteri BUMN Rini Soemarno saat meninjau kegiatan operasional pabrik pengolahan gabah di Sentral Pengolahan Beras Terpadu (SPBT) di Desa Neglasari, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Rabu (27/2). (Foto: Humas Kementerian BUMN)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno meninjau kegiatan operasional pabrik pengolahan gabah di Sentral Pengolahan Beras Terpadu (SPBT) di Desa Neglasari, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Rabu (27/2).

SPBT Pamarican merupakan salah satu bagian dari program CSR Bank Mandiri dalam rangka mendukung program kewirausahaan pertanian, yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan petani dan usaha desa.

Baca juga : Kemenperin Bekali Wirausaha Tangsel Soal Pengembangan Usaha

Usai mengikuti program kewirausahaan pertanian tersebut, pendapatan kelompok tani di Desa Neglasari dilaporkan mengalami peningkatan menjadi Rp 29,8 juta setiap panen. Sebelumnya, hanya 19,8 juta per panen.

"Kehadiran Sentra Pengolahan Beras Terpadu yang modern dan ramah lingkungan telah meningkatkan nilai tambah usaha petani Pamarican.  Gabah yang didapatkan dari petani sekitar, diolah menjadi beras kemasan dengan merk “Si Geulis” dan dijual untuk kebutuhan lokal dan kota sekitar. Baik secara offline ataupun online. Tentu ini sangat membantu petani,” ungkap Menteri Rini.

Baca juga : Gerindra: Program Swasembada Pangan Membingungkan

Sejak Februari 2018, Bank Mandiri  menjalankan program mewirausahakan petani dan membentuk badan usaha dengan nama PT Mitra Desa Pamarican (PT MDP), yang 51 persen sahamnya dimiiki PT Mitra Bumdes Nasional (PT MBN), dan 49 persen dimiliki Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) bersama dan BUMDes Bersama.

Bank Mandiri juga telah memberikan CSR ke Gapoktan Bersama berupa kompleks Integrated Rice Centre (IRC), atau sering disebut juga sebagai Sentra Pengolahan Gabah Terpadu (SPBT), yang terdiri dari gedung pabrik lengkap dengan mesin IRC modern, gudang (kapasitas 300 ton), kantor, dan toko yang didirikan di atas 6.160 m2 tanah kas desa dengan sewa selama 20 tahun. 

Baca juga : BUMN Dongkrak Kesejahteraan Petani

Kompleks IRC tersebut telah beroperasi sejak Oktober 2018, dan dikelola secara profesional oleh Gapoktan Bersama dan PT MDP. Pembangunan CSR Bank Mandiri di lahan desa Neglasari ini, menggunakan metode Bangun Guna Serah. Artinya, obyek CSR yang semula dimiliki Gapoktan tersebut, akan diserahkan kepada Desa Neglasari setelah 20 tahun.

“Program-program seperti ini akan terus saya dukung. BUMN tidak hanya berpikir mencetak keuntungan, tetapi juga harus terus mendukung perbaikan kesejahteraan petani," tegas Menteri Rini.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.