Dark/Light Mode

Kurangi Ketergantungan Impor Alat Kesehatan

Luhut Mau Produksi Alat PCR Lokal Diperbanyak

Minggu, 4 Oktober 2020 05:23 WIB
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. (Dok. Kemenko Marves)
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. (Dok. Kemenko Marves)

 Sebelumnya 
Sebelumnya, Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro mengatakan, pandemi Covid-19 menjadi pelajaran yang baik bagi Indonesia menyadari perlunya menekan impor alat kesehatan (alkes) yang selama ini hampir semuanya didatangkan dari luar.

Bambang mengatakan, pada awal-awal mulai wabah merebak di Tanah Air awal Maret lalu, ada banyak alkes seperti alat tes cepat, tes usap, reagen hingga ventilator impor.

Baca juga : Waduh, 94 Persen Alat Kesehatan Masih Impor

Dia juga tak menampik bahwa di balik banyaknya impor alkes terkait Covid-19 ke Indonesia pasti ada unsur bisnisnya.

“Di awal, ada banyak alat rapid test masuk. Sebagian mungkin ada unsur bisnisnya, sebagian mungkin ada niat baik. Tapi semuanya impor. Kemudian kita tergantung dari suplai impor. Begitu pula PCR. Ventilator demikian juga, saat ada isu Indonesia kurang ventilator, kita terpaksa impor. Ujungnya impor,” jelasnya.

Baca juga : Waduh, 94 Persen Alat Kesehatan Masih Impor

Bambang pun mengakui, kondisi tersebut menunjukkan bahwa industri alat kesehatan dan bahan baku obat di Indonesia yang tidak didesain untuk kemandirian di bidang kesehatan.

Atau, dengan kata lain, tidak didesain untuk menjamin masyarakat Indonesia yang sehat.

Baca juga : Generasi Milenial Diingatkan Sadar Protokol Kesehatan Di Pilkada Serentak 2020

“Tapi Alhamdulillah, karena ada kemampuan reverse engineering, ketergantungan impor yang tadinya hampir 100 persen bisa kita kurangi. Rapid test juga sudah ada versi lanjutannya,” imbuhnya. [DIR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.