Dark/Light Mode

Satgas Solid, Karhutla Di Pulau Jawa Turun Signifikan

Selasa, 6 Oktober 2020 17:20 WIB
KLHK menggelar media brefing  dengan tema Antisipasi dan Pengendalian Karhutla Di Pulau Jawa, di Jakarta, Selasa (6/10)
KLHK menggelar media brefing dengan tema Antisipasi dan Pengendalian Karhutla Di Pulau Jawa, di Jakarta, Selasa (6/10)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang dipimpin Siti Nurbaya Bakar terus prioritaskan pencegahan dan penanganan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Pulau Jawa. Sampai saat ini, karhutla di Jawa mengalami penurunan.

Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK Basar Manulang mengatakan, tim gabungan pengendalian karhutla beserta masyarakat masih terus bersinergi melakukan pencegahan dan pemadaman api di sejumlah wilayah.
 
Berdasarkan Satelit NOAA, dibandingkan periode sebelumnya, terdapat penurunan jumlah hotspot sekitar 90,55%, sementara pantuan Satelit Terra/Aqua (NASA) menunjukkan penurunan 91,54%.

“Keadaan seperti ini tidak membuat kita lengah. Kerja lapangan terus dilakukan, terutama di wilayah Jawa. Kemarau yang terjadi pada Agustus hingga Oktober terus kita waspadai terutama beberapa titik kecil karhutla di wilayah yang curah hujannya masih rendah,” kata Basar.

Baca juga : PSBB Ketat, Volume Kendaraan Di Jalan Protokol Turun 21%

Kepala Meteorologi Publik Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Fachri Radjab menerangkan, curah hujan di Jawa pada Oktober – November bervariasi dengan kategori bawah normal – atas normal. Kemudian pada Desember di bawah normal.

Tercatat, daerah dengan Hari Tanpa Hujan (HTH) lebih dari 30 hari terpantau di Jawa Tengah (Kebumen), Yogyakarta, dan sebagian besar Jawa Timur. 

Berdasarkan Sistem Peringatan Dini Kebakaran Hutan BMKG untuk periode 6  sampai 11 Oktober 2020, terpantau potensi karhutla di sebagian wilayah Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta dan Jawa Timur.

Baca juga : Dirawat di RS Karena Covid, Bupati Berau Tutup Usia

“HTH perlu menjadi kewaspadaan karena adanya kekeringan dan kebakaran hutan dan lahan. Fokus kami adalah mengantisipasi sebelum terjadi. Sebelum musim hujan berakhir kita sudah melakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC). Tujuannya, untuk menjaga lahan tetap basah. Ini sebuah langkah terobosan yang sangat baik,” jelas Fachri. 

Kepala Divisi Regional Jawa Timur Perum Perhutani yang diwakili oleh Wakil Kepala Divisi Regional Jawa Timur Perum Perhutani, Joko Sunarto menyampaikan, sinkronisasi pusat dan daerah terus dilakukan antara satgas Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan  (dalkarhutla) provinsi dan dalkarhutla KPH Perhutani. 

Kepala Balai Taman Nasional Baluran, Pudjiadi menambahkan di Taman Nasional Baluran terjadi tren penurunan karhutla. Upaya pengendalian kebakaran di kawasan taman nasional juga terus ditingkatkan melalui penguatan brigade pengendalian kebakaran yang beranggotakan staf lapangan taman nasional dan Masyarakat Peduli Api (MPA). [NOV]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.