Dark/Light Mode

Selama Pengetatan PSBB

Penumpang MRT Turun, Tapi Tak Signifikan

Jumat, 18 September 2020 06:30 WIB
Ilustrasi seorang penumpang MRT yang mengenakan masker pada masa PSBB di DKI Jakarta. (Foto : Rakyat Merdeka/Tedy Kroen)
Ilustrasi seorang penumpang MRT yang mengenakan masker pada masa PSBB di DKI Jakarta. (Foto : Rakyat Merdeka/Tedy Kroen)

RM.id  Rakyat Merdeka - Jumlah penumpang Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta turun setelah pengetatan kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Namun, penurunannya tidak signifikan dibanding PSBB April lalu.

Misalnya, Senin (14/9) lalu, tercatat ada 11.452 orang menggunakan MRT Jakarta. Jumlah ini lebih sedikit dibandingkan jumlah pengguna jasa harian pada Senin-Jumat, Agustus 2020, yang menerapkan PSBB transisi.

Ketika itu, rata-rata harian 22.675 orang pada hari kerja dan rata-rata 8.969 orang pada akhir pekan. Sedangkan saat PSBB, April lalu, pengguna MRT Jakarta hanya berkisar 5.000 penumpang per hari. Jumlah ini artinya turun sebesar 94,11 persen dibanding penumpang Januari 2020.

Baca juga : Seluruh Lokasi Wisata Kepulauan Seribu Ditutup

Jadwal operasional MRT Jakarta tetap dimulai pada pukul 05.00 setiap hari dengan selang waktu keberangkatan kereta setiap lima menit pada waktu sibuk dan 10 menit di luar itu. Salah seorang pelanggan MRT Jakarta, Elizabeth mengatakan, sejak pandemi Corona, dirinya tetap masuk ke tempat kerja, namun bergiliran.

“Saya di bidang asuransi, jadi kerjanya shift. Setiap berangkat kerja pasti naik MRT Jakarta dari sini, lalu turun di Stasiun Setiabudi Astra,” ujar Elizabeth saat ditemui di Stasiun Lebak Bulus, Jakarta Selatan, kemarin.

Dia mengaku sangat aman naik MRT Jakarta karena Standar Operasional Prosedur (SOP) dan protokol kesehatannya dijalankan dengan baik. ‘’Semua penumpang harus pakai masker, tidak boleh ngobrol lewat telepon atau sesama penumpang.Social distancing diterapkan dengan baik,” ungkapnya.

Baca juga : Terbang Perdana Ke Antartika, Para Penumpang Cek Corona Ketat

Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda), William Sabandar mengatakan, jadwal operasional MRT mengikuti Surat Keputusan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Nomor 156 tahun 2020 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar Bidang Transportasi yang ditetapkan pada 11 September 2020.

Penyesuaian tersebut meliputi kapasitas angkut hingga waktu operasional. Sebelumnya per gerbong kapasitas 62-67 penumpang, sekarang maksimal 60 orang. Waktu operasional pun berangsur berkurang. Sampai akhir pekan ini waktu operasi jam 05.00 sampai 20.00 WIB. Selang waktu keberangkatan kereta setiap 10 menit.

Pekan depan sampai batas waktu yang tidak ditentukan berkurang menjadi jam 05.00-19.00. “PT MRT Jakarta akan melakukan sejumlah penyesuaian terhadap layanan operasionalnya, mulai dari kapasitas angkut hingga waktu operasional,” ungkap William.

Baca juga : Perhatian..Perhatian..Penumpang KRL Dilarang Pakai Masker Scuba dan Buff

Sebelum pemberlakuan PSBB, MRT Jakarta melayani sejak pukul 05.00 sampai dengan 24.00 WIB. Jumlah pengguna jasa sekitar 100 ribu orang per hari. Selama masa PSBB dan PSBB transisi, jumlah pengguna jasa turun hingga rata- rata empat ribu sampai dengan 20 ribu orang per hari.

Dia menambahkan, penerapan protokol kesehatan di lingkungan MRT tidak pernah kendor. Bahkan, sekarang makin diperketat. Protokol tersebut antara lain pemeriksaan suhu tubuh, pemakaian masker, penyediaan penyanitasi tangan, penjagaan jarak dari penumpang lain, hingga pelarangan berbicara secara langsung maupun melalui ponsel.

Upaya ini dilakukan demi menekan laju penyebaran Virus Corona. “Protokol kesehatan ini wajib ditaati oleh siapapun yang ada di lingkungan MRT Jakarta,” tegasnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.