Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Corona Di Bodetabek Mulai Mengerikan
Waspada Lonjakan Kasus Positif Klaster Keluarga
Jumat, 9 Oktober 2020 05:58 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mewaspadai lonjakan kasus positif Covid-19 klaster keluarga di daerah penunjang Ibu Kota, yakni Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Bodetabek).
Staf Khusus Menteri Kesehatan Bidang Hukum Kesehatan Kuwat Sri Hudoyo mengkhawatirkan terjadinya peningkatan klaster keluarga di Kota Bogor.
Berdasarkan data Kemenkes, banyak kasus positif konfirmasi pada orang yang tidak keluar rumah di Kota Hujan itu. Rinciannya, 88 persen pada anak dan lansia, 49 persen pada pra-lansia.
Sisanya, tertular karena ada aktivitas keluar kota, kegiatan keagamaan, kontak erat dengan rekan atau terkena di tempat umum dan transportasi.
Baca juga : Jebol 4.850, Kenaikan Jumlah Kasus Positif Cetak Rekor Lagi
“Berdiam diri di rumah tidak memberikan kepastian tidak terkena Covid-19,” kata Kuwat saat memimpin rombongan Tim Task Force Kemenkes di Kota Bogor, kemarin.
Kuwat bilang, sepanjang salah satu anggota masih keluar rumah atau menerima tamu dan tidak menerapkan protokol kesehatan, maka masih mungkin terkena, dan menyebar di keluarga.
Klaster keluarga ini dikhawatirkan menjadi semakin besar. Klaster rumah tangga menjadi penyumbang kasus terbesar di Kota Bogor.
Per 4 Oktober saja sudah mencapai 625 kasus (46 persen), pengunjung luar Kota Bogor 363 kasus (26,7 persen) dan non-klaster 179 kasus (13,2 persen).
Baca juga : Turun, Jumlah Kasus Positif Covid di Klaster Perkantoran di Jakarta
Karenanya, Kuwat mengimbau warga yang positif Covid-19 melakukan isolasi di fasilitas yang disiapkan pemerintah.
Fasilitas ini bisa menjadi opsi tepat bagi warga yang kesulitan menerapkan protokol kesehatan di rumah, untuk mengurangi penularan di keluarga.
“Isolasi mandiri di rumah harus ada yang mengawasi, karena tidak semua paham mengenai Covid-19,” ujarnya.
Data kasus mingguan per 28 September-4 Oktober di Kota Bogor bertambah 179 kasus positif. Angka itu meningkat 15 persen dibanding minggu lalu yang berjumlah 155 kasus.
Baca juga : Corona, PUPR Perhatikan Pelayanan Bagi Difabel
Secara akumulasi, kasus Covid-19 mencapai 1.349 kasus. Dengan angka kesembuhan turun dari 70,1 persen menjadi 68,4 persen dan angka kematian juga turun dari 3,8 persen menjadi 3,6 persen.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya