Dark/Light Mode

Hasil Kunjungan Menlu Dan Menteri BUMN

Inggris Siap Pasok Vaksin Covid Plus Duit Investasi

Kamis, 15 Oktober 2020 05:35 WIB
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi menggelarpertemuan bilateral bersama rekan sejawatnya dari Inggris, Dominic Raab membahas tentang kerja
sama kedua negara dalam penanganan Pandemi Covid-19., Rabu (14/10)
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi menggelarpertemuan bilateral bersama rekan sejawatnya dari Inggris, Dominic Raab membahas tentang kerja sama kedua negara dalam penanganan Pandemi Covid-19., Rabu (14/10)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah Indonesia berhasil merayu Inggris untuk memasok vaksin Covid-19. Tak hanya vaksin, negara itu juga siap berinvestasi di Indonesia.

Hal itu diungkapkan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. 

Retno mengatakan, dirinya telah melakukan pertemuan bilateral dan bisnis dengan Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab, beserta organisasi di Inggris maupun otoritas yang terlibat dalam Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI). 

“Ini pertemuan in person pertama setelah kita bertemu secara virtual dalam pertemuan luar negeri ASEAN dengan Menteri Luar Negeri Inggris September 2020,” kata Retno, kemarin.

 Retno bilang, pertemuan itu merupakan bagian dalam memperkuat kerja sama kedua negara (bilateral) maupun multilateral. Menurutnya, di tengah dunia yang menghadapi pandemi Covid-19, kerja sama antarnegara mesti diperkuat. 

“Hasilnya, Inggris telah sepakat memasok vaksin sebanyak 100 juta dosis. Vaksin ini merupakan vaksin Covid-19 yang dikembangkan Astra Zeneca,” ujarnya. 

Baca juga : Inggris Siap Pasok 100 Juta Vaksin Buat Indonesia

Selain menyepakati pengiriman vaksin Covid-19, Retno juga mengungkap kerja sama bisnis antara Indonesia dan Inggris. 

Dia mengatakan, Inggris merupakan mitra strategis Indonesia sejak 2012. Inggris merupakan mitra investasi kedua terbesar dari Eropa. Dalam hal perdagangan, Inggris adalah mitra keempat terbesar dari Eropa. 

Bahkan, dalam industri perdagangan kayu, negara itu tercatat sebagai mitra utama Indonesia. Dan kini kerja sama investasi perusahaan Inggris yang masuk ke Indonesia antara lain di bidang renewable energy. 

“Saya menyambut baik minat kuat dari beberapa investor Inggris di bidang renewable energy. Misalnya, Aggreko yang merencanakan operasinya di Indonesia dari suplai gas dan diesel ke suplai solar,” jelasnya. 

Retno menambahkan, perusahaan Optical Marine Houver berencana membangun title turbin yang akan memproduksi energi 10 megawatt di wilayah Timur Indonesia, dan Nova Innovation juga berencana membangun off grid title. 

Sementara, dalam pertemuan tersebut Erick Thohir mengatakan, Inggris dan Indonesia sepakat bahwa kerja sama global adalah kunci sukses dalam melewati pandemi. 

Baca juga : Menlu RI Ketemu Menlu Inggris Bahas Vaksin Covid-19

Hasil pertemuan dengan Pemerintah Inggris sangat positif dalam kerangka usaha pemulihan kesehatan dan ekonomi usai pandemi Covid-19. 

“Seperti disampaikan Ibu Menlu tadi, bahwa semangat kerja sama penting untuk terus diperkuat di tengah tantangan besar yang dihadapi negara dunia. Terutama di masa pandemi ini,” kata Erick. 

Erick menambahkan, Pemerintah Inggris mengapresiasi Pemerintah Indonesia yang mampu menekan dampak pandemi Covid-19. Sebagai negara berpenduduk terbesar keempat di dunia, kesuksesan Indonesia dalam mengatasi laju pandemi Covid-19 akan berkontribusi signifikan. 

Sebagai wujud dari apresiasi Inggris dan sejumlah negara dunia, wadah koalisi dunia untuk inovasi pencegahan epidemi atau CEPI telah menempatkan perusahaan BUMN Bio Farma dalam kategori organisasi yang kompeten dalam hal pengembangan vaksin Covid-19. 

“Tentu ini apresiasi bagi semua peneliti, ahli farmasi hingga seluruh pihak yang terlibat dalam usaha pengembangan vaksin asli Indonesia. Kualitas Biofarma sudah diakui dunia,” ujarnya. 

Soal bisnis, Erick mengakui kedua negara sepakat untuk memperkuat kerja sama bisnis ke depan. “Hal ini dalam usaha untuk membangkitkan ekonomi kedua negara pasca Covid,” ungkapnya. 

Baca juga : BUMN Sakit Parah Disuntik Mati Saja

Karena itu, Erick dan Retno akan bertemu dengan beberapa mitra di London, baik pemerintah maupun swasta. 

Ada empat hal yang sedang dijajaki. Antara lain health tourism, yaitu BUMN bisa mendapatkan fasilitas kawasan ekonomi khusus, bisa di Bali atau Sumatera.

“Kami juga ingin memastikan Indonesia jadi pemain di kelas regional untuk industri kesehatan,” katanya. [DIR]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.