Dark/Light Mode

Dicap Ban Serep

Ma`ruf Merasa Sedang Main Badminton Double

Rabu, 18 November 2020 06:33 WIB
Wakil Presiden KH Ma`ruf Amin. (Foto: Instagram)
Wakil Presiden KH Ma`ruf Amin. (Foto: Instagram)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Presiden, KH Ma’ruf Amin dicap cuma sebagai “ban serep” alias cadangan. Pasalnya, kerja Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) nonaktif itu tidak terlalu mencolok. Dapat julukan tersebut, Ma’ruf tidak marah.

Ma’ruf disebut sebagai ban serep berdasarkan hasil riset Institute For Development of Economics and Finance (Indef). Menurut lembaga ekonomi itu, Ma’ruf kurang populer. Padahal, dia orang nomor dua di republik ini. “Sangat sedikit yang membicarakan kiprahnya di media sosial sejak menjadi Wapres,” kata peneliti Indef, Eko Listiyanto, Senin (16/11).

Baca juga : Wapres: Segera Sadarkan Mereka Yang Ngotot Mau Khilafah Di Indonesia

Hasil riset tersebut berdasarkan sikap, kebijakan, pandangan, pemikiran, hingga keseharian Ma’ruf. Semuanya, tak banyak dibahas di medsos.

Eko menemukan pembicaraan yang berkaitan dengan Ma’ruf di medsos hanya 104,9 ribu sepanjang Juli hingga November 2020. Angka ini jauh berbeda dengan perbincangan terhadap Presiden Jokowi yang mencapai satu juta lebih. “Ini mengindikasikan Wapres terlihat seperti ban serep,” ujar Eko.

Baca juga : PAN Cs Anggap Partai Masyumi Bukan Badai

Bagaimana tanggapan Ma’ruf disebut Wapres ban serep? Juru Bicara Wapres, Masduki Baidhowi mengatakan, Ma’ruf tak marah. Kenapa Ma’ruf memilih kurang menonjol, karena tak mau ada ‘matahari kembar’ dalam satu pemerintahan. “Tugas beliau lebih kepada mengkoordinasikan para menteri,” kata pria yang biasa disapa Cak Duki ini, kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Menurut dia, Ma’ruf memposisikan dirinya dengan Presiden Jokowi seperti pasangan ganda di olahraga badminton. “Satu ke depan, satu ke belakang. Satu ke kanan, satu di tengah atau kiri. Ya, seperti itu,” ujarnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.